Dua Dekade Tsunami Aceh, Merawat Memori Membangun Kesiapsiagaan Bencana
Peringatan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh merupakan satu momentum yang penting bagi semua pihak. Peringatan ini bisa membangkitkan kesadaran dan meningkatkan edukasi bagi masyarakat.
Plt. Kepala ANRI, Imam Gunarto. Foto: Razi/PINTOE.CO
PINTOE.CO - Pelaksana Tugas Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto, menyampaikan bahwa merawat memori bencana sangat penting untuk membangun kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan Imam saat membuka webinar “Merawat Memori Bencana” dan Lomba Foto MemoryGraph dalam rangka peringatan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh, di Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) ANRI, Selasa, 5 November 2024.
"Jadi, merawat memori bencana juga membangun awernes bagi seluruh masyarakat dan pada akhirnya nanti diharapkan bisa membangun ketahanan, kesiapsiagaan bagi masyarakat setiap kali mengalami bencana," ucap Imam.
Imam menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu rangkaian dari peringatan 20 tahun gempa dan tsunami di Samudra Hindia khususnya di Aceh yang menjadi epicentrum bencana waktu itu.
"Nanti puncak peringatan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh akan kita peringati pada 26 Desember 2024," ujar Imam.
Ia mengatakan, peringatan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh merupakan satu momentum yang penting bagi semua pihak. Peringatan ini bisa membangkitkan kesadaran dan meningkatkan edukasi bagi masyarakat.
Menurut Imam, Indonesia berada di wilayah yang sangat rawan bencana. Sebab, Indonesia berada di daerah cincin api yang sangat rentan terjadi gempa, tsunami, badai, dan bencana lainnya.
"Jadi, kita harus bersiap berdamai dengan segala macam bencana agar kita bisa tetap survive (bertahan)," kata Imam.
Oleh karena itu, peringatan ini bisa menjadi memori bersama agar kesadaran, kesiapsiagaan, ketahanan, dan ketangguhan terhadap bencana bisa ditingkatkan terus menerus dari hari ke hari.
"Jadi, bersama dengan bencana melalui kenali bencana, berakrab-akrablah dengan bencana merupakan suatu upaya untuk kita tetap survive," ungkapnya.[]