Hasil Uji Anggur Muscat di RI, Bapanas: Aman, Tidak Ada Senyawa Berbahaya
Kendati demikian, masyarakat diimbau agar mencuci anggur sebelum dikonsumsi. Tindakan ini sangat penting untuk mengurangi risiko adanya residu atau cemaran lain di permukaan buah.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo (memegang microphone) bersama Kepala BPOM Taruna Ikrar dan Kepala Barantin Sahat Panggabean dalam konferensi pers di kantor Bapanas, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024) I Foto: KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A
PINTOE.CO - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), Badan Karantina Indonesia (Barantin) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan anggur shine muscat yang beredar di Indonesia aman dikonsumsi masyarakat.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengujian laboratorium telah dilakukan terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel anggur shine muscat.
"Hasilnya, terdeteksi 219 senyawa negatif dan 21 senyawa mengandung residu pestisida. Namun, masih sangat jauh di bawah Batas Maksimum Residu (BMR)," kata Arief dalam konferensi pers bersama BPOM dan Badan Karantina Indonesia di kantor Bapanas, Jakarta Selatan, Senin, 4 November 2024.
“Dari hasil uji ini juga dinyatakan tidak ada senyawa berbahaya seperti dugaan dari pemberitaan di Thailand yaitu (senyawa) klorpirifos dan endrin aldehyde,” lanjut Arief.
Sebelumnya, Bapanas bersama Dinas Urusan Pangan Daerah juga telah melakukan uji cepat atau rapid test residu pestisida terhadap 350 sampel anggur shine muscat. Hasilnya, 90% sampel negatif dan 10% sampel terdeteksi positif dengan kadar yang rendah atau di bawah ambang batas maksimum residu.
“Diketahui bahwa 90 persen sampel negatif dan 10 persen sampel terdeteksi positif dengan kadar yang rendah di bawah ambang batas maksimum residu,” tutur Arief.
Kendati demikian, Arief mengimbau masyarakat agar mencuci anggur sebelum dikonsumsi. Tindakan ini sangat penting untuk mengurangi risiko adanya residu atau cemaran lain di permukaan buah. Terlebih mengingat anggur merupakan komoditas yang dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu dikupas terlebih dahulu.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk senantiasa menerapkan praktik keamanan pangan, seperti membaca label yang tertera, memilih komoditas yang memiliki izin edar, dan lebih teliti sebelum membeli produk. Arief juga mendorong peningkatan konsumsi pangan lokal, termasuk buah.
"Agar semua masyarakat mendorong peningkatan konsumsi pangan lokal termasuk komoditas buah-buahan yang banyak diproduksi di dalam negeri. Hal ini sejalan dengan Perpres 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal," ucapnya.
Lebih jauh Arief menegaskan apabila di kemudian hari ditemukan produk yang tidak aman di peredaran, pihaknya akan mengambil tindakan tegas sesuai prosedur yang berlaku, mulai dari peringatan kepada pelaku usaha hingga penarikan produk yang telah beredar di pasaran.
Sebelumnya, viral informasi anggur impor shine muscat mengandung residu kimia berbahaya yang melebihi batas aman. Temuan ini terungkap usai The Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) dan Dewan Konsumen Thailand (TCC) melakukan pengujian terhadap anggur ini.
Hasil pengujian tersebut menemukan bahwa 23 dari 24 sampel anggur shine muscat mengandung residu pestisida melebihi ambang batas yang diizinkan di Thailand.[]
Editor: Lia Dali