Wamenperin: Potensi Pasar Kosmetik Indonesia Harus Dimanfaatkan Pelaku Usaha
Keterlibatan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam industri kosmetik sangat krusial dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan kreativitas.

Ilustrasi Kosmetik I Foto: Canva
PINTOE.CO - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Reza mengatakan, angka pertumbuhan pasar kosmetik Indonesia diperkirakan meningkat setiap tahunnya.
Dalam lima tahun mendatang diperkirakan pertumbuhan pasar kosmetik di Tanah Air berada di angka empat persen per tahunnya.
"Mengacu data Statista.com, angka pertumbuhan pasar kosmetik di Indonesia diprediksi mencapai 4,86 persen per tahun dalam kurun waktu 2024-2029. Pasar yang bertumbuh ini merupakan potensi yang harus dimanfaatkan pelaku usaha kosmetik di Indonesia," ujar Faisol dilansir siaran pers Kemenperin, Rabu, 30 Oktober 2024.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi), jumlah perusahaan kosmetik di Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan sebanyak 1.039 pelaku usaha. Dari jumlah tersebut, sebanyak 89,2 persen di antaranya merupakan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
“Jumlah industri kosmetik yang didominasi oleh IKM ini menunjukkan bahwa sektor ini sangat inklusif dan potensial bagi banyak pelaku usaha, terutama para pengusaha lokal,” kata Faisol.
Dia menyebut, keterlibatan IKM dalam industri kosmetik sangat krusial dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan kreativitas.
Terlebih, banyak IKM kosmetik yang jeli memanfaatkan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar atau asli Indonesia. Selain itu, berbagai produk kosmetik yang ditawarkan oleh IKM juga mencerminkan tradisi lokal yang telah dijalankan dan diyakini efektivitasnya secara turun-temurun.
"Produk kosmetik lokal seperti ini mampu menarik perhatian konsumen lokal dan mancanegara yang menjadi kunci daya saing dan harus terus dikembangkan,” ucap Faisol.
Sementara itu, merujuk data dari platform riset pasar FMCG (fast moving consumer goods) Compas.co.id menunjukkan bahwa potensi perkembangan industri kosmetik lokal cukup menjanjikan.
Disebutkan bahwa enam dari sepuluh brand kosmetik perawatan dan kecantikan dengan penjualan tertinggi di e-commerce merupakan jenama atau brand lokal dengan pangsa pasar lebih dari 60 persen.
"Prediksi total pendapatan sektor industri kosmetik Indonesia tahun 2024 yang sebesar Rp 30 triliun (berdasarkan data Statista.com) menunjukkan besarnya minat masyarakat untuk menggunakan brand kosmetik lokal," tambah Faisol.[]