Besok Massa Buruh Gelar Demo, Presiden KSPI: Tuntut Naik Upah
Said menyebut aksi pada 24 Oktober merupakan aksi awal karena aksi akan terus berlanjut secara bergelombang pada 25-31 Oktober 2024.

Presiden KSPI/Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dalam konferensi pers secara daring pada Selasa (22/10/2024) I Foto: Tangkapan Layar
PINTOE.CO - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)/Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan massa buruh se-Jabodetabek akan menggelar demo di depan Istana Negara, Jakarta, pada 24 Oktober 2024, besok.
"Rencana aksi ribuan buruh se-Jabodetabek 24 Oktober 2024, hari Kamis, di depan Istana," kata Presiden KSPI/Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dalam konferensi pers secara daring, Selasa, 22 Oktober 2024.
Sebelum bergerak menuju Istana Negara, massa akan berkumpul di Patung Arjuna Wijaya depan Monas dan di pintu IRTI Monas seberang Balai Kota Provinsi Jakarta.
Said mengatakan rencana aksi besar-besaran yang melibatkan buruh dari seluruh Indonesia itu menuntut kenaikan upah minimum 2025 dan pencabutan klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja.
“Pertama, naikkan upah minimum 2025 sebesar 8-10 persen tanpa Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023. Kedua, cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja setidak-tidaknya klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani,” lanjut Said.
Demo buruh itu dijadwalkan berlangsung dari 24-31 Oktober 2024. Said menyebut aksi pada 24 Oktober merupakan aksi awal karena aksi akan terus berlanjut secara bergelombang pada 25-31 Oktober 2024.
Dalam aksi lanjutan itu, kata Said, para buruh di 38 provinsi akan berdemonstrasi di depan kantor gubernur atau kantor bupati dan wali kota masing-masing daerah.
Said Iqbal menyebut, jika pemerintah tidak mendengarkan aksi yang digelar pada 24 Oktober dan rangkaian aksi gelombang hingga 31 Oktober, serikat buruh mengancam akan melakukan mogok nasional pada 11 atau 12 November.
"Apabila pemerintah tidak mau mendengar aksi pada 24 Oktober hari Kamis di depan Istana dan aksi lanjutan di seluruh wilayah Indonesia tanggal 24-31 Oktober, maka bisa dipastikan, serikat buruh sudah merancang untuk melakukan aksi mogok nasional yang tentatif waktunya tanggal 11 sampai 12 November 2024, stop produksi," ujarnya dikutip dari detikcom, Rabu, 23 Oktober 2024.
Said meyakini, aksi mogok nasional ini akan diikuti oleh 5 juta buruh di 15.000 pabrik yang ada di 38 provinsi seluruh Indonesia.[]