Master Manajemen Lingkungan dari UQ ini menuturkan banyak hal yang bisa dipelajari dari negara Australia, salah satunya terkait penerimaan terhadap siapapun yang datang ke negara tersebut.

Pernah Belajar di Negeri Kangguru, Farwiza Farhan: Australia Menghargai Keragaman

Alumni Australia asal Aceh, Farwiza Farhan I Foto: Razi/PINTOE.CO

PINTOE.CO - Alumni Universitas Queensland (UQ) Australia asal Aceh, Farwiza Farhan berbagi cerita soal pengalamannya menempuh pendidikan di Negeri Kangguru. Menurutnya, Australia adalah negara yang sangat menghargai keragaman.

"Jadi, kita bisa belajar banyak dari Australia soal menghargai keragaman," kata Farwiza Farhan di Banda Aceh, Selasa malam, 8 Oktober 2024.

Master Manajemen Lingkungan dari UQ ini menuturkan banyak hal yang bisa dipelajari dari negara Australia, salah satunya terkait penerimaan terhadap siapapun yang datang ke negara tersebut.

"Semua orang bisa jadi dirinya sendiri, dia bisa memilih menjadi apapun yang dia inginkan dan dia bisa diterima apa adanya tanpa ada penolakan," ujarnya.

Farwiza merupakan penerima National Georgraphic Wayfinder 2022 dan juga termasuk dalam daftar pemimpin baru TIME100 Next 2022. Ia juga aktivis lingkungan dan konservasionis hutan yang berperan penting dalam konservasi ekosistem Leuser di Indonesia

Farwiza mengaku belajar banyak hal dan mengenal banyak orang selama menempuh studi S2 di Australia. Setelah pulang ke Indonesia, ia jatuh cinta dengan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).

Ia menjelaskan KEL adalah tempat terakhir di dunia, di mana empat satwa langka, seperti gajah, badak, harimau, dan orang utan masih tinggal bersama-sama di alam.

"Hingga sekarang saya masih mendedikasikan diri untuk bekerja dalam perlindungan Kawasan Ekosistem Leuser," ungkapnya.[]

farwiza farhan leuser australia keberagaman