Upaya Kementan Dekatkan Milenial dengan Pertanian
Dengan pelaksanaan program IMMACo dan MSIB ini, diharapkan para milenial bisa melakukan pengelolaan pertanian dari hulu hingga hilir.
Ilustrasi | Foto: Media Indonesia
PINTOE.CO - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong agar generasi milenial tertarik dan mampu mengelola pertanian serta produk-produk pertanian.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Indonesian Millenial for Modern Agriculture Corporation (IMMACo) dan kegiatan MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat).
Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan manajemen agribisnis dan korporasi guna meningkatkan produktivitas serta daya saing petani melalui pembentukan kelembagaan ekonomi berbasis korporasi.
Dilansir Media Indonesia, implementasi program IMMACo direncanakan akan dilaksanakan 10 (sepuluh) Provinsi yang tersebar di wilayah Indonesia, satu di antaranya dilaksanakan di Kalimantan Tengah.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pengembangan lahan rawa merupakan komitmennya untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan lahan tanam dalam waktu dekat. Menurutnya, dengan optimalisasi lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman serta produktivitas.
Direncanakan mahasiswa MSIB yang akan mengikuti kegiatan IMMACo berjumlah 350 mahasiswa akan disalurkan pada 2 (dua) wilayah Kabupaten Kapuas, diantaranya Kecamatan Kapuas Murung dan Kecamatan Dadahup.
Menurut rencana mobilisasi peserta tahap awal akan serentak dilaksanakan pada tanggal 15 -16 September 2024 bagi mentor.
Selama mengikuti program MSIB, peserta akan mendapatkan beberapa pengetahuan di antaranya pengembangan produksi padi terpadu, pengelolaan lahan, agribisnis komoditas padi, pemberdayaan petani berbasis korporasi, teknologi mekanisasi pertanian modern, dan leadership program.
Dengan pelaksanaan program IMMACo dan MSIB ini, diharapkan para milenial bisa melakukan pengelolaan pertanian dari hulu hingga hilir mulai dari pengelolaan lahan, pengelolaan alsintan, manajemen panen dan paska panen secara modern akan semakin efektif dan efisien serta menguntungkan bagi petani milenial.
Program ini diharapkan mendorong peningkatan areal tanam, optimalisasi lahan, peningkatan produktivitas petani, efisiensi proses produksi padi, serta memperkuat posisi tawar petani di pasar.[]