Ketum PWNU Jabar All Out Dukung Pelestarian Mangrove dan Pelabuhan Rempah
Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, K.H Juhadi Muhammad S.H, didampingi Wakil Ketua, KH Rodia Al Farozi, dan Gus Syairin serta KH Nurdin Hidayat S.HI, M.si, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PWNU Jawa barat beserta Sekj
Festival Mangrove Gangga - Cilamaya, yang diselenggarakan di 4 Venue Desa Cilamaya Girang dan Desa Rawameneng, Minggu, 24 Juli 2022.
NEWSTALK.ID - Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, K.H Juhadi Muhammad S.H, didampingi Wakil Ketua, KH Rodia Al Farozi, dan Gus Syairin serta KH Nurdin Hidayat S.HI, M.si, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PWNU Jawa barat beserta Sekjen LPP PWNU Jawa Barat, Kiai Mas Gilang Kusuma, disambut oleh Ketua Umum Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Subang, Kiai Satibi, S.Pd.I, M.M, saat menghadiri Festival Mangrove Gangga - Cilamaya, yang diselenggarakan di 4 Venue Desa Cilamaya Girang dan Desa Rawameneng, Minggu, 24 Juli 2022.
Festival yang diselenggarakan untuk merayakan Hari Mangrove se-Dunia, 26 Juli tersebut, juga diselenggarakan sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam mendukung pertemuan G-20, dimana pada tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraannya. Tepat pukul 08.00 pagi WIB, Festival dimulai dengan pelepasan penyelenggaraan Fun Bike Cross Country dari Kantor Desa Cilamaya Girang oleh Danlanud Suryadarma Kalijari, Marsekal Pertama TNI Tarjoni, acara dilanjutkan dengan sepeda santai yang diikuti oleh 500 pesepeda dari berbagai komunitas, menempuh jalur sepanjang 4 KM menuju Hutan Edukasi Greenthink. Meski harus melewati jalur yang tidak mulus, para Kiai tampak antusias menunggangi sepeda masing-masing hingga garis finish.
Tiba di Greenthink, para tamu undangan diajak untuk mengunjungi stand berbagai produk olahan Mangrove yang sudah disiapkan oleh Korem 063 Sunan Gunung Jati, dan disambut langsung oleh Danrem 063, Kolonel (inf) Dany Rakca Andalasawan. Kepada para kiai, Danrem 063 tampak menerangkan hasil penelitian hutan bakau yang dilakukan Korem 063 bersama Prof. Latif.
“Kita manfaatkan limbah mangrove, bukan mangrovenya ya! karena kita tetap menjaga kelestarian hutan mangrove itu sendiri. Limbahnya itu buah yang sudah jatuh kita manfaatkan menjadi bahan baku makanan ataupun minuman yang memiliki nilai ekonomi.” Ujar Kolonel Inf Dany Rakca.
Setelah mendengarkan presentasi dari Danrem, rombongan tamu dipandu oleh Founder sakoladesa.id, Rakeyan Nuswajati Bezie Galih Manggala, serta pengelola Hutan Edukasi Greenthink, Ahroji, untuk berkeliling melihat-lihat Hutan Eduwisata Greenthink. Bezie dan Ahroji menjelaskan konsep Hutan Greenthink serta tujuan Festival Mangrove kepada para undangan yang juga terdiri dari Anggota DPD RI, Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M.Kes, Direktur Jendral Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT, Eko Sri Haryanto beserta jajarannya, Danrem 063 Sunan Gunung Jati, Bupati Subang H. Ruhimat beserta jajarannya, Dandim 0605 Letkol (inf) Bambang Raditya beserta jajarannya, Wakapolres Subang Kompol Satrio Prayogo bersama jajarannya, serta Raja Galuh Pakuan, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sanggabuana.
Acara dilanjutkan dengan persembahan Tari dan penampilan Drum Band SD Cilamaya Girang, dan disusul sambutan-sambutan dari para pemangku kepentingan. Acara di greenthink ditutup dengan penanaman mangrove dan dilanjutkan dengan wisata hutan mangrove menggunakan 6 perahu hias menuju sungai gangga Desa Rawameneng dimana Festival ditutup dengan acara makan siang dan penandatangan MoU komitmen pelestarian mangrove oleh berbagai sektor.
Pada momen penandatanganan komitmen tersebut, Ketua Umum PWNU Jawa Barat, menyatakan sangat mengapresiasi inisiatif Raja Galuh Pakuan, yang menggagas adanya Festival Mangrove yang sangat meriah ini.
Kepada wartawan, Kiai Juhadi juga menyampaikan bahwa pihaknya bersama segenap keluarga besar PWNU Jawa Barat, All Out mendukung pelestarian Hutan Bakau dan Pembangunan Pelabuhan Rempah Patimban.
"Sebelum festival ini, kami telah memastikan beberapa kementrian untuk turut membantu upaya pelestarian hutan mangrove oleh masyarakat di sini. Tidak tanggung-tanggung, setidaknya ada 5 kementrian yang sudah kami bawa dan jalin komitmennya untuk penyelenggaraan program-program pendukung pelestarian Mangrove di 2 Desa ini. Tidak hanya itu, kami bersama LPP PWNU Jawa Barat juga akan mendamping para petani dan petambak yang ada di sini, untuk dapat memproduksi hasil alam yang nantinya akan bisa disalurkan ke berbagai penjuru dunia melalui Pelabuhan Internasional Patimban yang lokasinya sangat dekat dari sini. Kami harap pembangunan pelabuhan Patimban nantinya bukan hanya untuk kepentingan pengembangan industri, akan tetapi juga memperhatikan kelestarian alam dan mendukung ekonomi rempah yang kini tengah dijalankan oleh masyarakat NU, khususnya di Kabupaten Subang." Pungkas Kiai Juhadi.