Alamak! Rupanya India Bantu Israel
Suku cadang senjata dari India secara diam-diam dikirim ke Israel, termasuk selama perang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di Gaza.

Seorang prajurit India tengah memegang meriam | Foto: www.indiandefencereview.com
PINTOE.CO - Belum lama ini, terungkap sebuah dokumen yang menyebutkan bahwa India membantu Israel di bidang persenjataan. Dokumen yang telah diperiksa media Al-Jazeera itu menyebutkan bahwa India mengirim sejumlah alutsista, roket, dan bahan peledak ke Israel.
Bantuan untuk Israel itu dikirim melalui sebuah kapal kargo bernama Borkum, yang pada Rabu, 15 Juni dinihari, berhenti lama di lepas pantai Spanyol
Di pelabuhan, pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan meminta pihak berwenang memeriksa Borkum. Ada dugaan bahwa kapal tersebut membawa senjata dengan tujuan Israel.
Anggota Parlemen Eropa yang berhaluan kiri mengirimkan surat kepada Presiden Spanyol Pedro Sanchez meminta agar kapal tersebut dicegah berlabuh.
"Mengizinkan kapal yang memuat senjata dengan tujuan Israel berarti mengizinkan transit senjata ke negara yang saat ini sedang diselidiki atas kasus genosida terhadap rakyat Palestina," kata kelompok sembilan anggota Parlemen Eropa.
Sebelum pemerintah Spanyol mengambil sikap, Borkum membatalkan rencana persinggahannya dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Koper di Slovenia.
Menurut dokumen itu, kapal tersebut berisi bahan peledak yang dimuat di India dan sedang dalam perjalanan ke pelabuhan Ashdod di Israel, sekitar 30 km atau 18 mil dari Jalur Gaza.
Situs pelacakan laut menunjukkan kapal tersebut berangkat dari Chennai di India tenggara pada 2 April dan mengelilingi Afrika untuk menghindari transit melalui Laut Merah, tempat kelompok Houthi Yaman menyerang kapal-kapal sebagai pembalasan atas perang Israel.
Borkum berisi 20 ton mesin roket, 12,5 ton roket dengan bahan peledak, 1.500 kg (3.300 pon) bahan peledak, 740 kg (1.630 pon) muatan. dan propelan untuk meriam.
Manajer komersial kapal tersebut, perusahaan Jerman MLB Manfred Lauterjung Befrachtung, mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa kapal tersebut tidak memuat senjata atau kargo apa pun untuk tujuan Israel.
Surat kabar Spanyol El Pais melaporkan bahwa Marianne Danica berangkat dari pelabuhan Chennai di India dan sedang dalam perjalanan ke pelabuhan Haifa di Israel dengan muatan 27 ton bahan peledak. Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares mengonfirmasi dalam konferensi pers bahwa kapal tersebut ditolak masuk dengan alasan mengirimkan kargo militer ke Israel.
Insiden-insiden ini menambah banyak bukti bahwa suku cadang senjata dari India, negara yang telah lama menganjurkan dialog mengenai tindakan militer dalam menyelesaikan konflik, secara diam-diam dikirim ke Israel, termasuk selama perang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di Gaza.
Pada 6 Juni 2024, setelah pengeboman Israel terhadap tempat perlindungan PBB di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza, Quds News Network merilis video sisa-sisa rudal yang dijatuhkan oleh pesawat tempur Israel. Di tengah-tengah bagian yang hancur terdapat label bertuliskan dengan jelas "Made in India".[]