81 Pengawas Pilkada Meninggal Dunia, Bawaslu: Perlu Evaluasi Bersama
Selain itu, sebanyak 115 petugas KPPS mengalami kecelakaan dan sakit saat bertugas

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja
PINTOE.CO - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, mengungkapkan bahwa sebanyak 81 pengawas Pilkada meninggal dunia selama periode Mei hingga Desember 2024.
"Dari Mei 2024 sampai 2 Desember 2024, kami mencatat ada 81 pengawas yang meninggal dunia. Jadi, bukan hanya saat pemungutan suara," ujar Bagja dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 4 Desember 2024.
Selain itu, Bagja menyampaikan bahwa 30 pengawas mengalami sakit berat, 30 lainnya sakit ringan, 26 mengalami luka berat, dan 43 luka ringan.
Ia berharap data tersebut menjadi bahan evaluasi bersama bagi Bawaslu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Komisi II DPR RI.
Sebelumnya, Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin juga melaporkan korban jiwa di kalangan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) selama tahapan Pilkada 2024. Hingga 29 November 2024, tercatat enam petugas KPPS meninggal dunia.
"Selain itu, sebanyak 115 petugas KPPS mengalami kecelakaan dan sakit saat bertugas," ungkap Afifuddin.
KPU juga menyampaikan besaran santunan bagi korban berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
"Bagi petugas yang meninggal dunia, santunannya sebesar Rp36 juta, ditambah biaya pemakaman Rp10 juta," jelas Afifuddin.[]
Editor: Zulkarnaini