Bawaslu Pantau Ketat Distribusi Logistik Pilkada 2024 Jelang Pemungutan Suara
“Distribusi logistik memiliki dua tantangan utama. Pertama, wilayah yang jauh. Kedua, wilayah rawan bencana

Ilustrasi
PINTOE.CO - H-1 jelang pemungutan suara Pilkada 2024, Bawaslu terus memantau distribusi logistik pemilu di seluruh Indonesia.
Fokus pengawasan tertuju pada wilayah terpencil dan rawan bencana yang dianggap sebagai tantangan utama memastikan logistik tiba tepat waktu di tempat pemungutan suara (TPS).
“Distribusi logistik memiliki dua tantangan utama. Pertama, wilayah yang jauh. Kedua, wilayah rawan bencana,” ujar Tenaga Ahli Divisi Pencegahan dan Parhumas Bawaslu RI, Iji Jaelani, di Media Center Bawaslu, Jakarta, pada Selasa, 26 November 2024.
Iji menyebut Papua menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus. Pada pemilu sebelumnya, logistik untuk 39 TPS di Papua terlambat tiba hingga hari penghitungan suara.
“Di Papua, ada 39 TPS yang logistiknya belum sampai pada hari pengumuman suara,” jelas Iji.
Ia menegaskan bahwa sesuai aturan PKPU, logistik harus tiba di TPS pada H-1 pemungutan suara.
Selain Papua, daerah rawan bencana seperti DKI Jakarta dan Demak juga menjadi sorotan. Di Jakarta, banjir sempat mengganggu pemilu sebelumnya hingga 100 TPS melakukan pengumuman suara susulan.
Hal serupa terjadi di Demak, Jawa Tengah, di mana 114 TPS gagal melaksanakan pemungutan suara karena banjir.
Untuk mencegah hal serupa, Bawaslu berkoordinasi dengan KPU, aparat keamanan, dan pemerintah daerah.
“Distribusi logistik harus kami pantau hingga hari pengumuman suara,” tegas Iji.
Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan seluruh logistik pemilu tiba tepat waktu di semua wilayah, guna mendukung kelancaran pemungutan suara esok hari.[]
Editor: Zulkarnaini