Muhammad Daud Tim Mualem Tuduh Cagub Bustami Hamzah Pakai Alat Bantu Pendengaran
Muhammad Daud selaku tim kubu paslon 02 menuduh calon Gubernur Aceh Bustami mengunakan clip on untuk menerima arahan dari tim di luar debat.

Muhammad Daud Tim Mualem menuduh cagub Bustami memakai alat bantu dengar saat debat ketiga Pilgub Aceh 2024, Selasa malam (19/11/2024) I Foto: Tangkapan layar video
PINTOE.CO - Kericuhan yang terjadi dalam debat ketiga Pilgub Aceh berawal dari tim kubu Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Aceh nomor urut 02 menuduh calon gubernur Bustami mengunakan alat bantu dengar saat debat tersebut sedang berlangsung.
Dalam video beredar di media sosial berdurasi 3.37 menit, Muhammad Daud selaku tim kubu paslon 02 menuduh calon Gubernur Aceh Bustami mengunakan clip on untuk menerima arahan dari tim di luar debat.
"Artinya, alat itu bisa disetel untuk mendengar, sehingga tinggal disampaikan jawabannya dari luar. Kami menduga alat tersebut digunakan untuk membantu menjawab pertanyaan selama debat," kata Muhammad Daud dalam vidoe beredar, Rabu, 20 November 2024.
Dalam vidoe tersebut, Daud juga dikenal Tim Ahli Anggota DPD RI Haji Uma mengatakan tim Paslon 02 sempat mengajukan protes kepada Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh terkait dugaan tersebut. Namun, Daud menduga respons KIP lambat sehingga memicu suasana semakin memanas.
"Saya sendiri yang mengajukan komplain ke KIP Aceh. Kalau klarifikasinya cepat, mungkin situasi bisa terkendali. Tapi karena lambat, pendukung kami akhirnya bereaksi," ujarnya.
Dalam video Daud juga mengklaim bahwa dugaan ini diperkuat dengan bukti visual yang ditemukan melalui pencarian di Google yang menunjukkan alat bantu dengar yang dipasang di kerah baju Bustami.
Padahal tuduhan tersebut berdasarkan hasil pencarian mic Wireless yang digunakan Bustami Hamzah, Hollyland Lark M2 merupakan perangkat yang dirancang khusus untuk merekam suara dengan kualitas tinggi.
Hollyland Lark M2 ini merupakan versi terbaru yang diluncurkan pada Desember 2023 di Jakarta. Mic ini memiliki fitur pengurang kebisingan yang membantu menghasilkan suara yang jernih.
Dalam video itu, Daud yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai SIRA mengklaim bahwa situasi debat bisa tetap dilanjutkan apabila ada klarifikasi dan permintaan maaf dari pihak Paslon 01.
"Kami meminta agar Paslon 01 minta maaf, tetapi itu tidak dilakukan. Akhirnya debat menjadi tidak kondusif," pungkasnya.[]
Editor: Lia Dali