Dia mengatakan, tim panelis harus mampu menyusun pertanyaan yang tajam dan bermutu, bukan sekadar bersifat retorika tanpa arah yang jelas.

Pengamat: Pertanyaan dalam Debat Calon Gubernur Aceh Harus Tajam dan Bermutu

Pengamat politik, Teuku Kemal fasya I Foto: Unimalnews

PINTOE.CO - Pengamat politik Universitas Malikussaleh (Unimal), Teuku Kemal Fasya, mengatakan peran tim panelis debat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Aceh harus menciptakan suasana yang berkualitas.

Dia mengatakan, tim panelis harus mampu menyusun pertanyaan yang tajam dan bermutu, bukan sekadar bersifat retorika tanpa arah yang jelas.

"Pertanyaan yang tajam adalah pertanyaan yang juga dipahami publik sebagai pertanyaan bermutu. Jangan karena menganggap calon gubernur kurang dalam hal kapasitas intelektual, panelis kemudian memberikan pertanyaan yang terlalu mudah," kata Teuku Kemal Fasya, Rabu, 23 Oktober 2024.

Kemal mengatakan, pertanyaan boleh sederhana. Namun, harus memiliki kedalaman pesan, bersifat sistemik, dan mendorong pengetahuan serta pembangunan pemikiran.

Untuk itu, Kemal juga mengingatkan agar debat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Aceh tidak menjadi sekadar seremonial tanpa makna. 

"Debat harus mampu memberikan tantangan pemikiran kepada calon gubernur, memberikan ruang pengetahuan bagi penonton," ujarnya.

Lebih lanjut, Kemal mengusulkan agar panelis mampu memberikan pertanyaan kritis berdasarkan jawaban yang sudah diberikan oleh calon gubernur dan calon wakil gubernur Aceh. Dengan begitu, kata Kemal, kelemahan dalam jawaban tersebut bisa terungkap. 

"Tim panelis juga harus mampu menggali lebih dalam dari apa yang disampaikan para kandidat," pungkasnya.[]

pilgub aceh 2024 debat kandidat materi debat pilgub teuku kemal fasya unimal