Lem Faisal: Praktik Politik Uang di Aceh Dilakukan di Depan Ulama
Banyak orang Aceh tidak malu lagi mempraktikkan politik yang secara terang-terangan.
Tengku Faisal Ali atau Lem Faisal | Foto: NU Online
PINTOE.CO - Ulama Aceh mengatakan bahwa praktik politik uang di tengah masyarakat Aceh kian mengkhawatirkan.
Kini, bagi-bagi uang menjelang pemilu dan pilkada untuk "membeli" suara pemilih sudah berani dilakukan secara terang-terangan. Bahkan setelah para ulama mendakwahkan bahwa politik uang dilarang agama Islam, praktik tersebut tetap dilakukan oleh banyak orang Aceh.
Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh Tengku Faisal Ali dalam diskusi bertema "Kolaborasi Melawan Gangguan Informasi Pilkada 2024" yang digelar AJI Banda Aceh di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
“Di depan mata ulama yang sedang berceramah ada politik uang. Itu jelas,” kata ulama yang akrab disapa Lem Faisal itu.
Menurutnya, semua orang mengaku sepakat menolak politik uang. Tetapi, penolakan itu hanya di mulut saja. Dalam praktiknya, justru hal itu dilakukan secara meluas oleh banyak orang.
Berkaca pada pilkada dan pemilu sebelumnya, Lem Faisal menyebut hanya ada sedikit orang yang mau mendengar atau patuh dengan nasihat bahwa politik uang tidak baik dan dilarang agama. Kebanyakan orang Aceh terlibat politik uang, baik sebagai pemberi maupun penerima.
“Sedikit sekali yang mendengar,” keluh Lem Faisal.
Hanya saja, Lem Faisal mengingatkan semua pihak agar jangan lelah memerangi politik uang biarpun praktik itu sukar sekali dihapus. Lem Faisal menasihati bahwa yang benar harus terus disuarakan dan diperjuangkan.[]