Survei: Meski Haji Uma Diidolakan, Mualem Unggul sebagai Cagub di Aceh Selatan
Menjadi orang yang paling diidolakan, ternyata belum tentu dipilih jadi pemimpin mereka.
Mualem dan Haji Uma | Kolase Pintoe.co
PINTOE.CO - Meskipun mayoritas warga Aceh Selatan mengidolakan anggota DPD RI asal Aceh Sudirman atau Haji Uma, namun untuk calon gubernur warga di sana ternyata mayoritas memilih Ketua Partai Aceh Muzakir Manaf alias Mualem.
Hal itu terungkap dalam survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia baru-baru ini.
Dalam menjawab pertanyaan tentang siapa tokoh Aceh yang paling diidolakan, Mualem memang kalah dari Haji Uma. Haji Uma mendapat 16,4% suara responden, sedangkan Mualem dipilih oleh hanya 6,9% responden.
Haji Uma unggul sebagai tokoh yang diidolakan warga Aceh Selatan dalam survei Poltracking Indonesia
Namun, menjadi orang yang paling diidolakan, ternyata belum tentu dipilih jadi pemimpin mereka.
Terbukti, saat ditanya siapa yang akan dipilih sebagai gubernur Aceh jika Pilkada dilakukan hari ini, Mualem paling diingat oleh 14,6% responden dan Haji Uma mendapat 10,3%.
Begitu juga dalam simulasi semi terbuka (responden diminta memilih nama-nama yang sudah ada), Mualem unggul dengan perolehan 19,3% suara. Sedangkan Haji Uma mendapat 16,4% suara responden.
Mualem juga konsisten unggul dalam simulasi, 13 nama, 8 nama, dan 6 nama.
Dalam simulasi 6 nama yang bertahan adalah Mualem atau Muzakir Manaf (25,4%), Haji Uma atau Sudirman (20,9%), Nova Iriansyah (4%), Nasir Djamil (3,7%), Tarmizi Karim (1,1%), TM Nurlif Golkar (0,5%) dan tidak menjawab sebanyak 44,4%.
Mualem unggul dari Haji Uma dalam simulasi 6 nama sebagai calon gubernurAceh.
Survei ini dilakukan pada 21 Mei hingga 26 Mei 2024 dengan melibatkan 400 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah di 18 kecamatan di Aceh Selatan. Survei untuk mengetahui persepsi dan prilaku pemiliih menjelang Pilkada serentak 2024 ini menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95%.
Penarikan sampel dikelompokkan berdasarkan kecamatan, lalu dipilih desa secara acak dan proporsional. Di masing-masing desa terpilih, dipilih lagi lima RT secara acak. Di masing-masing RT terpilih, dipilih lagi dua KK secara acak. Selanjutnya, sampel dipilih secara acak satu orang yang punya hak pilih di KK tersebut.[]
Berita sebelumnya:
Haji Uma Ungguli Mualem, Irwandi, Hingga Tokoh Pejuang di Aceh Selatan