Menteri Investasi Minta Bank Perbanyak Pembiayaan untuk UMKM

PINTOE.CO - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, meminta bank untuk meningkatkan porsi pembiayaan bagi usaha mikro kecil (UMK) atau UMKM. Langkah ini perlu dilakukan untuk mengoptimalkan peran UMK sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan pencipta lapangan kerja terbesar.

Data Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan bahwa hingga semester I 2024, jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 4,6 juta orang. Angka ini terbagi dalam 778.100 tenaga kerja di usaha mikro dan 3,91 juta tenaga kerja di usaha kecil.

“Penyerapan tenaga kerja UMK luar biasa. Kadang-kadang kita tidak adil kepada UMK, terutama dalam modal. Jika modalnya kita tambah lagi dan difasilitasi perbankan, ini akan menjadi instrumen yang bagus untuk penciptaan lapangan pekerjaan,” kata Bahlil dalam konferensi pers, Selasa 30  Juli 2024.

Menurut Bahlil, UMK memiliki peran vital dalam perekonomian nasional, namun saat ini pelaku UMK belum mendapatkan pembiayaan yang memadai. Dari porsi kredit perbankan sebesar Rp 6.300 triliun, UMK baru menerima 18% dari jumlah tersebut. Oleh karena itu, UMK membutuhkan lebih banyak pembiayaan untuk ekspansi dan penyerapan tenaga kerja maksimal.

“Sekitar 60% PDB kita dari UMKM. Jumlah unit usaha kita 99,9% itu UMKM. Ke depan, kolaborasi dengan UMKM harus kita lakukan. Di Kementerian Investasi, setiap investor yang masuk wajib berkolaborasi dengan pengusaha daerah atau UMKM,” ungkap Bahlil.

Hingga semester I 2024, realisasi investasi dari jenis UMK mencapai Rp 127 triliun. Nilai ini terbagi dalam realisasi investasi usaha mikro sebesar Rp 72,2 triliun dan usaha kecil sebesar Rp 54,8 triliun. 

Total proyek UMK yang tercatat pada semester I 2024 adalah 2,4 juta proyek, yang terbagi dalam 2,2 juta proyek usaha mikro dan 204.400 proyek usaha kecil.[]

Follow Official WhatsApp Channel Pintoe.co   untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.