"Beberapa bulan terakhir harga ikan sempat anjlok karena kelebihan pasokan di beberapa daerah penangkapan," ujar Idnillah dalam konferensi pers di Kantor KKP, Jumat, 26 Juli 2024.

KKP Akui Nilai Tukar Nelayan Masih di Bawah Target, Ini Sebabnya

Pekerja memindahkan ikan di gudang penyimpanan berpendingin (cold storage) di fasilitas Cold Storage Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Muara Baru, Jakarta, Senin (15/7/2024). (Foto: Antara)

PINTOE.CO - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengakui bahwa nilai tukar nelayan (NTN) hingga semester I-2024 baru mencapai 101,62, masih di bawah target pemerintah yang ditetapkan sebesar 108 untuk tahun ini.

Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan, Mochamad Idnillah, menjelaskan bahwa NTN sangat dipengaruhi oleh harga produk perikanan yang dihasilkan nelayan dibandingkan dengan pengeluaran mereka. 

"Beberapa bulan terakhir harga ikan sempat anjlok karena kelebihan pasokan di beberapa daerah penangkapan," ujar Idnillah dalam konferensi pers di Kantor KKP, Jumat, 26 Juli 2024.

Ia menambahkan bahwa meski harga ikan sempat rendah karena over supply, kini volume pasokan sudah mendekati normal sehingga harga ikan mulai membaik di pasar. 

"Harga ikan sudah berjalan normal sebanding dengan suplai yang sudah beranjak volume normal," jelasnya.

KKP juga mencatat bahwa produksi perikanan tangkap per 26 Juli 2024 telah mencapai 111%, yakni 3,34 juta ton. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan produksi di 12 pelabuhan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat dan 66 UPT Daerah. 

"Ini juga terjadi karena perbaikan sistem pencatatan di masing-masing pelabuhan, sehingga mengoptimalkan pencatatan hasil penangkapan nelayan," jelas Idnillah.

Dengan peningkatan ini, KKP berharap nilai tukar nelayan bisa terus meningkat dan mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.[]

kkp nilaitukarnelayan nelayan