ESDM Perketat Pengawasan Distribusi LPG 3 Kg agar Tepat Sasaran dan Hindari Kerugian Negara
Negara mensubsidi tiga kebutuhan energi untuk rakyat, yaitu BBM, listrik, dan LPG. Nilai subsidi untuk LPG dalam satu tahun negara sebesar Rp87 triliun.

Ilustrasi. Status para pengecer LPG 3 kg diubah menjadi sub-pangkalan agar masyarakat bisa mendapat harga sesuai seperti membeli langsung di pangkalan I Foto: Dok. Pertamina
PINTOE.CO - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan pemerintah akan mengawasi pengecer yang menjadi sub-pangkalan LPG 3 kg melalui sistem aplikasi Merchant Apps Pertamina (MAP) sehingga sub-pangkalan hingga pangkalan akan terdata.
Bahlil menyebutkan selama ini pemerintah hanya bisa memantau langsung proses distribusi dari agen ke pangkalan karena terlacak oleh aplikasi. Namun, dari pangkalan ke pengecer tidak ada aplikasinya.
“Ini enggak ada aplikasi yang bisa memantau. Yang terjadi, seharusnya rakyat maksimal membeli satu tabung seharga Rp18.000 sampai Rp19.000. Tapi fakta di lapangan, ada yang beli sampai Rp25.000 atau Rp30.000," ungkap Bahlil dikutip dari Liputan6.com.
Bahlil menjelaskan selama ini negara mensubsidi tiga kebutuhan energi untuk rakyat, yaitu BBM, listrik, dan LPG. Nilai subsidi untuk LPG dalam satu tahun negara sebesar Rp87 triliun.
Dia melihat ada tiga titik celah oknum bisa cawe-cawe permainan LPG 3kg, salah satunya dengan penentuan harga dari pangkalan ke pengecer yang tidak terpantau. Jika diasumsikan, loss-nya total ada 25-30 persen dikali Rp87 triliun sama dengan Rp26 triliun.
“Bayangkan? Inilah rangka implementasi apa yang diarahkan oleh Presiden Prabowo, memastikan yang dikeluarkan pemerintah harus tepat sasaran. Itu niatnya," tambah Bahlil.
Dia memastikan pemerintah akan mencari formulasi paling efektif dalam aturan yang diterapkan. Status para pengecer diubah menjadi sub-pangkalan agar masyarakat bisa mendapat harga sesuai seperti membeli langsung di pangkalan.
“Seluruh pengecer LPG 3kg di Indonesia sebanyak 375 ribu akan dinaikkan statusnya menjadi sub pangkalan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan distribusi LPG bersubsidi tepat sasaran dan harga tetap terjangkau,” ujarnya.[]
Editor: Lia Dali