IDF juga mengatakan ribuan tentara cadangan tampaknya telah berhenti bertugas dalam perang tempur karena tekanan mental.

IDF: Makin Banyak Tentara Israel Bunuh Diri Dalam Perang

Seorang tentara Israel berdiri di dekat perbatasan Israel-Gaza, 27/12/2023 I Foto: REUTERS/Amir Cohen

PINTOE.CO - Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan terjadi peningkatan jumlah dugaan tentara mereka bunuh diri di tengah perang. IDF merilis statistik kematian tentara mereka selama dua tahun terakhir pada Kamis, 2 Januari 2024.

Melansir The Times of Israel, IDF melaporkan 28 tentara diyakini meninggal karena bunuh diri sejak kelompok Islam Palestina, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. 10 tentara lain diduga bunuh diri pada 2023 sebelum serangan Oktober.

IDF juga mengatakan ribuan tentara cadangan tampaknya telah berhenti bertugas dalam tugas tempur karena tekanan mental. Militer tidak memberikan data atau rincian lebih lanjut tentang fenomena tersebut.

Jumlah bunuh diri menunjukkan peningkatan tajam dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2022, IDF mencatat 14 tentara diduga bunuh diri. Angka ini naik jika dibandingkan 2021 yang tercatat 11 orang.

Secara keseluruhan, jumlah kematian di IDF pada 2023-2024 merupakan yang tertinggi dalam beberapa dekade akibat perang. Menurut IDF, 558 tentara tewas pada 2023, termasuk 512 selama kegiatan operasional dan tiga dalam serangan.

Enam belas tentara tewas dalam kecelakaan: 2 saat latihan, 4 dalam kecelakaan mobil sipil, 5 dalam kecelakaan mobil militer, 1 akibat tembakan senjata secara tidak sengaja, dan 4 dalam insiden lain, sementara 10 lainnya meninggal karena sakit pada 2023.

IDF mengatakan 17 tentara diyakini tewas karena bunuh diri pada 2023. Mereka termasuk tujuh wajib militer, empat tentara karier, dan tujuh cadangan. Tujuh dari dugaan bunuh diri pada 2023 terjadi setelah serangan gencar pada 7 Oktober 2023.

Pada 2024 jumlah total kematian di IDF menurun dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi jumlah bunuh diri meningkat. Angkatan Darat mencatat total 363 kematian, termasuk 295 dalam kegiatan operasional dan 11 dalam serangan. 

Dua puluh tiga tentara tewas dalam kecelakaan: 17 dalam kecelakaan mobil sipil, 3 dalam kecelakaan mobil militer, dan 3 dalam insiden lain serta 13 meninggal karena sakit. 

Setidaknya 21 tentara tewas karena dugaan bunuh diri mencakup tujuh wajib militer, dua tentara karier, dan 12 tentara cadangan.

Tingginya angka bunuh diri prajurit cadangan diduga terkait dengan pemanggilan hampir 300.000 prajurit cadangan oleh IDF selama perang. Semua dari 38 yang bunuh diri pada 2023 dan 2024 ialah laki-laki.

IDF mengatakan pihaknya berupaya mencegah bunuh diri di kalangan militer, termasuk dengan membuka saluran bantuan 24/7 yang menerima lebih dari 3.900 panggilan sejak didirikan pada Oktober 2023. 

IDF juga telah memanggil lebih dari 800 perwira kesehatan mental cadangan di tengah perang untuk membantu para prajurit.

Sebagai hasil dari berbagai program pencegahan yang dilaksanakan selama bertahun-tahun, IDF menurunkan tingkat bunuh diri di kalangan militer hingga sekitar 75 persen. IDF secara historis mempertahankan tingkat bunuh diri yang lebih rendah daripada negara secara umum serta banyak militer di seluruh dunia.

Bunuh diri juga telah menjangkiti angkatan bersenjata lain, termasuk militer Amerika yang mengalami lebih dari empat kali lipat kematian akibat bunuh diri daripada dalam pertempuran sejak 9/11.

Selain militer Amerika, bunuh diri juga terjadi pada angkatan bersenjata Ukraina yang mengalami sekitar 700 kematian akibat bunuh diri sejak 2014.

Sejak dimulainya perang saat ini, IDF mengatakan total 891 tentara telah tewas. Mereka termasuk 329 selama serangan 7 Oktober, sedikitnya 390 selama pertempuran di Gaza, 37 dalam serangan di Israel utara, 50 selama pertempuran di Libanon, dan 11 di Tepi Barat.[] 

 

Editor: Lia Dali

tentara israel israel defense forces tentara israel bunuh diri hamas palestina