Panduan penggunaan AI dalam karya jurnalistik bisa melengkapi peraturan kode etik jurnalistik yang sudah ada.

Dewan Pers Segera Rilis Panduan Penggunaan AI untuk Karya Jurnalistik

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu I Foto: Fawdi/detikcom

PINTOE.CO - Dewan Pers akan merilis panduan penggunaan kecerdasan buatan (Artificial intelligence/AI) dalam karya jurnalistik. Panduan tersebut dibuat sebagai pendorong kerja media AI yang kini makin marak di dunia jurnalisme.

"Dewan pers sudah menyusun panduan. Panduan penggunaan AI dalam karya jurnalistik," kata ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dalam Seminar Nasional Anugerah Dewan Pers 2024 di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Desember 2024.

Ninik mengatakan panduan penggunaan AI akan mengatur soal pengawasan akurasi atas konten jurnalistik yang melibatkan AI. Menurutnya, panduan itu bisa melengkapi peraturan kode etik jurnalistik yang sudah ada.

"Kita memang punya peraturan kode etik jurnalistik, kita sudah punya itu. Lalu kita punya pendorong media sibernya. Tetapi khusus AI, kita perlu tetap membuat pendorong kerja," ujarnya.

Ninik juga menyebut uji publik atas panduan penggunaan AI oleh Dewan Pers telah dilaksanakan sehingga dapat segera dipublikasi dalam waktu dekat. 

"Mudah-mudahan minggu depan ini sudah (diluncurkan). Karena sudah uji publik kemarin," tutur Ninik.

Panduan tersebut juga akan membantu menjaga keamanan data pribadi serta mengatur soal hak cipta dalam konten jurnalistik. 

Ninik mengatakan salah satu panduan itu adalah kewajiban media untuk mencantumkan sumber yang jelas apabila merilis konten dengan melibatkan kecerdasan buatan. Hal ini penting sebagai bentuk pertanggungjawaban.

"Satu prinsipnya adalah transparan. Jadi ini soal integritas, ya, soal kredibilitas. Ketika menggunakan AI, dia harus mencantumkan sumbernya ini. Untuk juga nanti kalau misalnya ada konflik pemberitaan, itu bagian dari pertanggungjawaban," jelasnya.

Ninik menekankan peran perusahaan media juga penting untuk meningkatkan kapasitas para jurnalis dalam berpikir kritis mengingat saat ini para pewarta harus beradu dengan AI.[]
 

Editor: Lia Dali

artificial intelligence AI karya jurnalistik dewan pers panduan AI karya jurnalistik AI