Menkomdigi Ajak Mahasiswa Jaga Nilai Budaya Saat manfaatkan AI
Pemimpin masa depan harus memiliki kebijaksanaan. Teknologi seperti AI yang nyaris tanpa nilai harus kita lengkapi dengan nilai-nilai budaya

Ilustrasi
PINTOE.CO - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengajak generasi muda, terutama mahasiswa, agar tetap menjaga nilai-nilai budaya saat memanfaatkan kecerdasan artifisial (AI). Ini dinilai penting agar perkembangan teknologi tidak menggerus warisan bangsa.
Hal tersebut disampaikan Meutya saat mengunjungi Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) Yogyakarta, yang akan berubah menjadi Politeknik Digital (Poldigi) Yogyakarta pada 2025.
“Pemimpin masa depan harus memiliki kebijaksanaan. Teknologi seperti AI yang nyaris tanpa nilai harus kita lengkapi dengan nilai-nilai budaya,” ujar Meutya di hadapan para mahasiswa STMM, pada Rabu, 11 Desember 2024.
Meutya juga mengapresiasi Kampoeng Cyber, inisiatif digital masyarakat di Yogyakarta, sebagai contoh penerapan nilai budaya dalam teknologi.
Komunitas yang berdiri sejak 2008 ini memadukan konektivitas digital dengan semangat gotong-royong, sehingga berhasil mendukung masyarakat setempat memanfaatkan teknologi terbaru.
“Saya melihat Kampoeng Cyber menjadi bukti kekuatan kolaborasi budaya dan teknologi. Ini adalah contoh sukses yang bisa kita pelajari,” kata Meutya.
Sebagai Kota Pelajar yang kaya budaya, Meutya berharap mahasiswa di Yogyakarta mampu menjaga dan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat memanfaatkan teknologi terkini seperti AI.
Menurutnya, AI bukanlah ancaman melainkan peluang yang harus dioptimalkan.
“Teknologi tidak untuk dilawan, tapi diikuti dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Untuk itu, dibutuhkan ilmu dan pendekatan yang tepat,” tuturnya.
Meutya menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam memastikan perkembangan teknologi tetap berpihak pada nilai-nilai budaya bangsa.[]