Pemerintah Akan Atasi Fenonema Childfree dengan Kebijakan Daycare
Penyediaan daycare representatif di setiap instansi dan lembaga dapat menjadi satu solusi mengatasi fenomena childfree.
Ilustrasi (Pikiran Rakyat)
PINTOE.CO - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Wihaji mengatakan bahwa ada sebanyak 71 ribu perempuan di Indonesia menginginkan bebas anak atau childfree.
"71 ribu perempuan Indonesia hari ini menginginkan childfree, menikah tetapi tidak mau punya anak," kata Wihaji seperti dikutip dari Pikiran Rakyat pada Jumat, 13 Desember 2024.
Menurut Wihaji, wanita menginginkan childfree karena tiga sebab. Salah satunya kekhawatiran pasangan mengasuh anak di tengah kesibukan pekerjaan.
"Ada tiga sebab, (pertama) ketakutan, istri saya kerja, nanti yang mengurus pembantu, pembantu mungkin enggak sekolah, (kedua) ingin survive, berkarier, (ketiga) budaya. Walaupun saya yakin kultur Indonesia belum begitu," katanya.
Menurut Wihaji, penyediaan daycare representatif di setiap instansi dan lembaga dapat menjadi satu solusi mengatasi fenomena childfree tersebut.
Enam Kementerian menyepakati tentang Pembentukan dan Penyelenggaraan Tempat Penitipan Anak di berbagai lingkungan. Kesepakatan itu dituangkan dalam Surat Edaran Bersama tentang Pembentukan dan Penyelenggaraan Tempat Penitipan Anak di Lingkungan/Lembaga, Pemda, BUMN/BUMD, Swasta, dan Masyarakat.
Keenam kementerian tersebut yakni, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Sosial, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
"Kementerian terkait kasih ruang untuk anak, daycare salah satu jawaban, ayo kasih ruang ke anak-anak, kasih yang baik, layanan yang baik," kata Wihaji. "Intinya sudah bersinergi dengan kementerian terkait, sementara ini 5 kementerian," ucapnya.[]