Banjir-Longsor di Sukabumi, BPBD: 10 Meninggal Dunia, 2 Hilang, Ribuan Orang Mengungsi
Masyarakat mengungsi karena rumahnya rusak berat dan terisolasi serta kondisi daerah yang rawan terjadi bencana susulan.
Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi memicu bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah di berbagai wilayah I ANTARA FOTO/Yulius Stria Wibawa
PINTOE.CO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat jumlah warga yang mengungsi akibat terdampak bencana hidrometerologi mencapai 919 kepala keluarga atau 3.023 jiwa hingga Minggu malam, 8 Desember 2024.
"Para pengungsi ini tersebar di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Cikembar, Pabuaran, Lengkong, Simpenan dan beberapa kecamatan lainnya," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim di Sukabumi, dilansir Antara pada Minggu, 9 Desember 2024.
Medi mengatakan para pengungsi ini merupakan penyintas bencana pergerakan tanah, banjir, dan longsor. Masyarakat mengungsi karena rumahnya rusak berat dan terisolasi serta kondisi daerah yang rawan terjadi bencana susulan sehingga lebih memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pendistribusian bantuan ke lokasi-lokasi pengungsian saat ini sudah mulai merata karena akses menuju lokasi yang awalnya terisolasi kini sudah mulai bisa ditembus sepeda motor, ada juga yang sudah bisa dilewati mobil.
Saat ini petugas penanggulangan bencana fokus melakukan evakuasi, pencarian korban, dan membuka akses jalan. Selain itu, juga fokus terhadap pendistribusian bantuan yang diharapkan bisa segera sampai ke lokasi-lokasi yang masih terisolasi.
Jumlah warga yang terdampak bencana sebanyak 847 kepala keluarga (KK) atau 8.477 jiwa dan terancam 440 KK atau 755 Jiwa.
Rumah rusak berat sebanyak 1.410 unit, rusak sedang 1.011 unit, rusak ringan 777 unit, terancam 423 unit, dan terendam 1.040 yang tersebar di 38 kecamatan.
Sementara itu, dikutip dari detikJabar pada Senin, 9 Desember 2024, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 10 orang, dua orang hilang dan masih dalam pencarian.
Korban meninggal dunia sebagian besar berasal dari Kecamatan Simpenan, Tegalbuleud, dan Ciemas.
BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat korban meninggal dunia, yakni Dappa (11), Desa Loji, Kecamatan Simpenan; Ade Wahyu (11), Desa Loji, Kecamatan Simpenan; Elma Ayunda (27), Desa Loji, Kecamatan Simpenan; Sahroni (50), Desa Loji, Kecamatan Simpenan; dan Dadang (60), Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas.
Selanjutnya, Euis (44), Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud; Siti Hamidah (8), Desa Loji, Kecamatan Simpenan; Resti (23), Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud; Santi (2), Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud; dan Emah (50), Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung.
Sementara itu, dua warga yang dilaporkan hilang adalah Eros (80), Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud dan Ojang (53), Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, menyatakan tim terus bekerja keras melakukan evakuasi dan mencari korban di tengah kondisi cuaca yang masih tidak menentu.
"Kami fokus pada pencarian korban yang hilang dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan dikerahkan di lokasi-lokasi terdampak," kata Deden.
Deden mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi cuaca buruk yang masih tinggi.
"Kami meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika ada potensi bencana di sekitar mereka agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat," ujarnya.[]
Editor: Lia Dali