Forum SHARIF 2024 akan menghadirkan ulama terkemuka dari 14 negara, antara lain Turki, Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi.

Ulama-Ulama Dunia Akan Hadiri Sharia International Forum 2024 di Indonesia

Ahmad Zayadi (MI)

PINTOE.CO - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar konferensi syariah internasional bertajuk Sharia International Forum (SHARIF) di Jakarta pada 20-22 November 2024.

Forum yang mengusung tema “Sharia Services by Government toward Maslahah ‘Ammah” ini akan membahas penerapan layanan syariah oleh pemerintah demi kemaslahatan dan kepentingan publik.

Plt. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kemenag, Ahmad Zayadi, menjelaskan bahwa konferensi ini merupakan inisiatif penting untuk menyoroti peran pemerintah dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah yang efektif dan efisien. Langkah ini, menurutnya, berlandaskan pada maqashid al-syariah atau prinsip-prinsip dasar syariah yang bertujuan menjaga kesejahteraan dan kemaslahatan umat.

“Dengan adanya konferensi internasional ini, kami berharap dapat memperkuat pemahaman dan praktik layanan syariah yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Ahmad Zayadi dalam keterangannya Senin (18/11). 

Dikutip dari Media Indonesia, forum ini diharapkan mampu memperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga fatwa, peradilan dan berbagai pihak dalam menghadirkan layanan syariah yang berkelanjutan.

Forum SHARIF 2024 akan menghadirkan ulama terkemuka dari 14 negara, antara lain, Turki, Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, Brunei Darussalam, Yordania, Qatar, Maroko, Tunisia, Palestina, Australia, dan Indonesia. Para ulama dan cendekiawan ini akan berdiskusi serta berbagi pengalaman terkait penerapan syariah di masing-masing negara. 

“Partisipasi para tokoh internasional ini diharapkan memperkaya wawasan serta memberikan masukan berharga bagi Indonesia dalam mengembangkan layanan syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern,” ungkap Zayadi.

Pembukaan acara SHARIF 2024 dijadwalkan akan dibuka oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., yang akan memberikan pidato utama sekaligus sambutan pembukaan. Selain itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Prof. Kamaruddin Amin, M.A., akan menyampaikan laporan dan sambutan selamat datang.

Keynote speech akan disampaikan oleh Sekretaris Jenderal International Islamic Fiqh Academy (IIFA), H.E. Prof. Koutoub Moustapha Sano, yang diharapkan dapat memperkuat peran Indonesia dalam diskusi internasional terkait layanan syariah.

Selama tiga hari mulai 20 - 22 November 2024, forum ini akan membahas tiga topik utama, yaitu standar penentuan kalender hijriah, teknologi dan ekonomi syariah, serta isu kewarisan Islam. Pembahasan terkait standar penentuan kalender hijriah menjadi penting karena perbedaan penetapan awal bulan hijriah di Indonesia sering memengaruhi kebijakan publik, seperti penentuan 1 Ramadhan dan Idul Fitri.

Topik kedua, teknologi dan ekonomi syariah dipandang relevan dengan perkembangan zaman. Ahmad Zayadi menekankan bahwa teknologi sangat berpengaruh terhadap aktifitas ekonomi masyarakat. Teknologi digital dan internet saat ini bukan lagi sekedar alat, namun ia sudah berkembang menjadi bagian dari komoditas ekonomi. 

Selain itu, Ahmad Zayadi menekankan bahwa teknologi juga dapat menjadi alat untuk meningkatkan efisiensi layanan syariah. “Pemanfaatan teknologi, seperti platform digital untuk layanan zakat, wakaf, dan haji, merupakan langkah strategis yang harus dioptimalkan untuk mencapai kemaslahatan umum,” paparnya.

Isu ketiga yang dibahas adalah kewarisan Islam, yang sering menjadi topik krusial di tengah masyarakat. Diskusi mengenai kewarisan bertujuan untuk menghadirkan pemahaman yang lebih komprehensif dan solusi terhadap perbedaan pemahaman dalam penerapan hukum kewarisan di era modern. Forum ini diharapkan mampu menghadirkan kerangka kerja yang solutif dalam penerapan hukum waris Islam, sejalan dengan maqashid al-syariah.

Dengan hadirnya SHARIF 2024, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat rujukan dalam pengembangan layanan syariah. Partisipasi aktif dari berbagai negara diharapkan membuka jalan bagi kolaborasi lintas batas dalam merumuskan kebijakan layanan syariah yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan global.

Kemenag optimistis bahwa SHARIF 2024 akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi penting yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia dan negara-negara lain. “Kami percaya bahwa hasil dari forum ini akan membantu mewujudkan layanan syariah yang lebih responsif dan relevan dengan perkembangan zaman, sekaligus menjaga prinsip-prinsip maqashid al-syariah,” tutup Ahmad Zayadi.[]

Sharia International Forum 2024 Sharia International Forum Indonesia