BPA berbahaya bagi kesehatan apabila terkonsumsi melebihi batas maksimal yang dapat ditoleransi oleh tubuh.

Pakar Riset IDI: Hubungan BPA dan Kanker Perlu Penelitian Lebih Lanjut

Ilustrasi galon AMDK I Foto: Istimewa

PINTOE.CO - Pakar Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Aditiawarman Lubis mengungkapkan masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan antara Bisphenol A (BPA) sebagai penyebab kanker. Ini lantaran masih terbatasnya data epidemologi yang tersedia.

Bisfenol A (BPA) adalah senyawa kimia pembentuk plastik jenis Polikarbornat (PC). BPA berbahaya bagi kesehatan apabila terkonsumsi melebihi batas maksimal yang dapat ditoleransi oleh tubuh.

Ada pun isu bahaya kandungan BPA pada kemasan pangan khususnya galon air minum dalam kemasan (AMDK) yang muncul saat ini, dipicu oleh efek dari BPA aktif dalam kadar tertentu yang menyerupai hormon estrogen dan dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen di dalam tubuh.

“Masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi air dalam galon polikarbonat (PC) karena tidak memiliki dampak negatif bagi tubuh apalagi perkembangan anak. Nggak bahaya kalau dikonsumsi dalam ambang batas aman yang dianjurkan BPOM, yakni 0,6 mg/kg berat tubuh,” ungkap dr. Aditiawarman seperti diwartakan Investor.id, Selasa, 22 oktober 2024.

Dia menambahkan, penelitian yang ada saat ini pun belum dapat mengonfirmasi hubungan sebab-akibat pasti paparan BPA pada gangguan perkembangan dan saraf Anak. Ini lantaran adanya kendala dalam mengevaluasi eksposur BPA dan dampaknya pada gangguan otak.

“Eksposur terhadap BPA selalu terjadi berbarengan dengan kemungkinan interaksi bersamaan bahan kimia lain yang memiliki resiko serupa. Selain itu, belum ada alat yang sempurna untuk menilai dampak disruptor endokrin pada perkembangan saraf. Sedangkan kebanyakan alat yang digunakan berupa kuesioner yang dapat menyebabkan bias," kata dr. Aditiawarman.

Sebelumnya, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Aru Wisaksono Sudoyo telah mengatakan belum ada bukti bahwa BPA yang terdapat dalam galon PC dapat memengaruhi kesehatan dan menyebabkan kanker.

“Bukti ilmiah mengungkapkan bahwa kanker lebih banyak disebabkan oleh obesitas, gaya hidup kurang olahraga, dan pola makan tidak sehat. Dan hanya sekitar dua persen paparan yang zat kimia dapat menimbulkan kanker,” ujar dia.

Mengutip hasil penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Islam Makassar (UIM), tidak ada migrasi BPA dari kemasan galon ke dalam air minum. Studi tersebut difokuskan untuk mendeteksi migrasi BPA dari kemasan galon ke dalam air minum terhadap empat sampel dari sejumlah merek AMDK.

“Dari penelitian yang kami lakukan, kami tidak mendeteksi (non-detected/ND) BPA di semua sampel yang diuji," kata Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB, Akhmad Zainal Abidin.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra juga menekankan jika semua produk, terutama galon AMDK sudah terstandar SNI maka level toleransinya terhadap cemaran itu tidak membahayakan dan tidak sampai menimbulkan gangguan kehamilan dan janin.[]

amdk kanker galon air minum bisfenol a platik pc