Program desa siap menghadapi tsunami ini merupakan bagian dari program internasional UNESCO. Kami bekerja sama dengan BMKG Pusat untuk memberikan edukasi kepada desa

BMKG Dampingi Verifikasi Tsunami Ready di Desa Deah Glumpang

Foto: Ist

PINTOE.CO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ikut mendampingi proses verifikasi lapangan oleh National Tsunami Ready Board di Desa Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Jumat, 13 September 2024. Verifikasi ini dilakukan untuk mendapatkan sertifikat pengakuan internasional sebagai Tsunami Ready Community dari UNESCO dan Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC).

Proses verifikasi mencakup pengecekan dokumen yang diajukan dan melihat langsung infrastruktur kesiapsiagaan bencana tsunami di desa tersebut.

“Program desa siap menghadapi tsunami ini merupakan bagian dari program internasional UNESCO. Kami bekerja sama dengan BMKG Pusat untuk memberikan edukasi kepada desa, agar bisa memenuhi 12 kriteria Tsunami Ready Community,” kata Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin.

Andi menjelaskan bahwa desa yang ingin diusulkan sebagai Tsunami Ready Community harus memenuhi 12 indikator, yang dikelompokkan ke dalam tiga kriteria: penilaian, kesiapsiagaan, dan respons. Verifikator dari National Tsunami Ready Board, Muhammad Ariono, akan menilai ke-12 indikator tersebut. Jika semua persyaratan terpenuhi, desa akan diajukan ke UNESCO. Namun, jika ada kekurangan, desa perlu segera memperbaikinya sebelum batas waktu pengumpulan data ke UNESCO.

"Kami berharap empat desa ini bisa lolos. Kedepannya, kami juga akan fokus pada desa-desa lain di pesisir Barat Aceh yang berpotensi terkena tsunami," lanjut Andi.

Perwakilan dari BMKG Pusat, Abdul Rasyid, menambahkan bahwa program Tsunami Ready harus diinisiasi oleh desa itu sendiri, sementara BMKG berperan sebagai fasilitator dari tingkat nasional hingga internasional. Hingga saat ini, BMKG telah mendampingi empat desa di Aceh yang telah mendapatkan sertifikat nasional, yaitu Desa Deah Glumpang, Gampong Jawa (Banda Aceh), serta Desa Mon Ikeun dan Desa Lam Kruet (Aceh Besar).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap tsunami, mengingat potensi bencana di Aceh yang cukup besar. Abdul Rasyid juga menekankan antusiasme masyarakat yang tinggi dalam mengikuti program ini, dibuktikan dengan banyaknya relawan yang terlibat.

Muhammad Ariono, verifikator dari National Tsunami Ready Board, berharap Desa Deah Glumpang nantinya bisa menjadi Desa Wisata Tangguh Bencana (Deswita) setelah dinyatakan sebagai Tsunami Ready Community. "Kalau desa sudah siap tsunami, ini bisa menjadi nilai tambah untuk desa sebagai destinasi wisata," ujarnya.

Sekretaris Desa Deah Glumpang, M. Fadhil, yang mewakili Keuchik, mengatakan bahwa verifikasi ini didukung oleh BMKG, masyarakat, dan para relawan. Dia berharap verifikasi ini bisa membuka jalan bagi desa untuk menjadi Desa Wisata Tangguh Bencana, yang diharapkan dapat membantu perekonomian warga dan pembangunan desa.

"Kami sangat memerlukan ini karena bisa mendukung perekonomian dan pembangunan infrastruktur desa," pungkas M. Fadhil.[]

bmkg unesco ioc