Pj Gubernur Aceh Tetapkan Libur Kerja Hari Tasyrik, Begini Respon ASN
"Sangat bagus sekali, karena kita di Aceh ini menjalankan syariat Islam. Di hari Tasyrik itu tidak dibenarkan bekerja, bahkan puasa saja haram. Bagus, alhamdulillah sudah diliburkan," ujarnya.
Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah
PINTOE.CO - Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, membuat kebijakan baru dengan menetapkan hari libur tambahan pada Hari Tasyrik, yaitu hari setelah lebaran Idul Adha.
Ini berarti masyarakat Aceh mendapat libur tambahan selama dua hari, yakni pada 19 dan 20 Juni 2024.
Keputusan ini resmi ditetapkan lewat Keputusan Gubernur Aceh Nomor 100.3.3.1/845/2024 tentang Penetapan Hari Raya yang Diliburkan setelah Idul Adha 1445 H/2024 M di Aceh.
Dengan demikian, libur Idul Adha tahun ini menjadi empat hari, mulai dari 17 hingga 20 Juni 2024.
Kebijakan ini disambut baik oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Aceh.
Yustanidar, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Banda Aceh, menyampaikan rasa senangnya dengan penambahan hari libur ini.
"Sangat bagus sekali, karena kita di Aceh ini menjalankan syariat Islam. Di hari Tasyrik itu tidak dibenarkan bekerja, bahkan puasa saja haram. Bagus, alhamdulillah sudah diliburkan," ujarnya.
Namun, Yustanidar berharap pemerintah tidak memberlakukan aturan penggantian hari kerja untuk mengganti libur yang diberikan.
Selain itu, Nasriah, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Kepegawaian Dinas Pendidikan Dayah Aceh, menyampaikan dengan adanya penambahan hari libur, waktu untuk bersilaturahmi menjadi lebih banyak.
Pegawai lain, Syarifah Hanifa Soraya, mengaku akan memanfaatkan Waktu itu libur untuk beribadah sesuai dengan ajaran Islam.
“Hari tasyrik memberikan kita dua hari untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan syariat Islam sebagai bagian dari syiar agama. Di Aceh, penambahan hari libur ini wajar karena merupakan bentuk dari syiar Islam di daerah kita,” ujarnya.
Hanifa juga berencana menggunakan hari libur tambahan ini untuk bersilaturahmi, mengikuti kegiatan kurban, dan memberikan pembelajaran kepada anak-anak tentang pentingnya berkurban dan segala hal terkait.
"Dengan tambahan ini, kita memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan syiar Islam dan mendidik anak-anak tentang makna berkurban," tambahnya.[]