Napak Tilas Ke Polres Slawi, Iwan Bule jadi Imam Sholat Dzuhur di Masjid Al-Muhammadi yang Dibangunnya
Kota Slawi yang terletak di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tidak asing bagi sosok Mochamad Iriawan. Pasalnya saat masih aktif di Kepolisian, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu pernah menjabat sebagai Kapolres Slawi dari tahun 2000 hingga 2004.

Iwan Bule saat menjadi imam sholat dzuhur di Masjid Al-Muhammadi yang dibangunnya
NEWSTALK.ID- Kota Slawi yang terletak di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tidak asing bagi sosok Mochamad Iriawan. Pasalnya saat masih aktif di Kepolisian, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu pernah menjabat sebagai Kapolres Slawi dari tahun 2000 hingga 2004.
Tepat di Hari Kemerdekaan RI ke-78, Iwan Bule napak tilas ke Mako Polres Slawi, tempat 13 tahun lalu dirinya bertugas. Kehadirannya disambut hangat Kapolres Slawi AKBP Mochammad Sajarod Zakun beserta jajaran dan Iwan Bule pun bernostalgia.
Lokasi pertama yang disambanginya adalah rumah dinas bercat putih ketika dulu ia tempati. Ia menyebut keadaannya yang terawat dan nyaris sama seperti 23 tahun lalu, membuat dirinya mengenang masa-masa saat menjadi Kapolres Slawi.
Di depan rumah itu pun terpampang prasasti pemugaran yang dilakukannya, sekaligus diresmikan olehnya pada 1 Juli 2002, dimana pemugaran tersebut memakan waktu 6 bulan.
Iwan Bule pun menyempatkan diri berkeliling di komplek Mako Polres Slawi. Namun dari itu semua ada satu bangunan yang dia sangat syukuri mampu berdiri tegak sampai saat ini, yakni sebuah masjid yang dinamakan Al-Muhammadi yang dibangunnya semasa menjabat sebagai Kapolres Slawi.
Pria yang kini berperan sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra itu amat bersyukur mampu merampungkan niatnya membangun masjid di kawasan tempatnya bekerja dulu, terlebih saat itu ia mendapat promosi bertugas di tempat lain yang lebih representatif, namun ditolaknya dengan alasan pembangunan masjidnya belum selesai.
"Dulu ini musholla dan disini persis kubahnya. Saat itu badan saya terasa dingin sekali, seakan mau terangkat nyawa saya, namun saya berdoa, ya Allah kalau Engkau mau mencabut nyawaku hari ini, saya siap," cerita Iwan Bule kepada Kapolres Slawi beserta jajaran usai menjadi imam sholat dzuhur di masjid tersebut.
"Kemudian tak berapa lama saya dipanggil oleh Kapolda yang menginginkan saya pindah ke Klaten, namun pada saat itu saya tolak, padahal orang lain berebut untuk bertugas di Klaten. Saya ingin jadi dulu masjid ini, karena tawaran tersebut datang saat masjid ini dalam pengerjaan dan belum selesai, sehingga saya tidak bisa meninggalkan masjid yang nantinya insha Allah bisa menjadi amal jariah saya, kemudian saya berdoa ya Allah tolong jangan pindahkan saya dulu, alhamdulillah terkabul. Setelah masjid ini jadi, tak berapa lama saya pun pindah ke tempat tugas yang baru," tambahnya.
Selama menjabat sebagai Kapolres Slawi, Iwan Bule pun membangun barak di area Mako Polres Slawi untuk personil kepolisian yang bertugas di bawah komandonya. "Dulu anak-anak tidurnya dipetakan beralaskan kardus, kemudian setelah saya melakukan sholat tahajjud, muncul dorongan untuk membuat barak untuk para personil. Saya Kapolres dapat rumah dinas, ajudan, mobil dan lainnya, tapi anak buah sengsara," cerita Iwan Bule.
"Setelah apel pagi, Bismillah saya berniat membangun barak untuk para personil. Saat itu belum tau dimananya, tapi Alhamdulillah ada jalan dan barak pun jadi," ucapnya.
Apa yang dilakukan oleh Iwan Bule saat menjabat sebagai Kapolres Slawi lalu mengantarkannya mendapatkan bintang di pundaknya. karirnya di Kepolisian RI terus meningkat dari tahun-tahun, hingga menjadi Kapolda NTB di tahun 2012, Kapolda Jawa Barat pada tahun 2013, Kapolda Metro Jaya tahun 2016, Sekretaris Utama Lemhannas di tahun 2018, hingga pensiun dengan bintang tiga di pundaknya dengan pangkat Komjen. Pol.
Terakhir, Iwan Bule pun mengatakan, pengalaman yang diceritakannya itu, kiranya bisa diambil hikmahnya oleh para junior sebagai bekal perjalanan karir dikepolisian kedepannya.