Polresta Banda Aceh Masih Periksa Saksi Kasus Pembunuhan Mahasiswa Asal Meulaboh
Menurut Fadillah, pihaknya perlu waktu untuk mendalami pemeriksaan saksi-saksi lainnya terhadap kasus pembunuhan tersebut.
Saat konferensi pers terkait pembunuhan anak kos di Jeulingke, Senin (21/10/2024) I Foto: Fauzan/PINTOE.CO
PINTOE.CO - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh menyatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi lebih lanjut terkait kasus pembunuhan seorang mahasiswa bernama Dhiaul Fuadi (20) asal Meulaboh.
Sebelumnya Dhiaul Fuadi (20) dibunuh oleh Z (20) warga Kecamatan Peudada, Bireuen, di kamar kos Gampong Jeulingke, Banda Aceh pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
"Saat ini masih jalan pemeriksaan saksi-saksi," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya, Senin, 28 Oktober 2024.
Menurut Fadillah, pihaknya perlu waktu untuk mendalami pemeriksaan saksi-saksi lainnya terhadap kasus pembunuhan tersebut.
"Selain itu, kita akan lakukan pemeriksaan saksi ahli psikologi forensik," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Keluarga Dhiaul Fuadi (20) mahasiswa asal Aceh Barat yang ditemukan tewas di kosnya di Gampong Jeulingke, Banda Aceh, Sabtu, 19 Oktober 2024, meminta polisi untuk menyelidiki lebih lanjut dan mengungkap fakta baru terkait kematian korban.
Muhammad Ramadhanur Halim, salah satu keluarga korban menyatakan ada kemungkinan motif lain selain pencurian yang sebelumnya diungkap polisi.
"Kami menduga ada motif lain, jadi polisi harus mendalami lagi," kata Halim saat konferensi pers di Banda Aceh, Jumat, 25 Oktober 2024.
Keluarga merasa ada kejanggalan dengan alasan pembunuhan yang dikemukakan pelaku, yakni faktor ekonomi. Menurut Halim, barang-barang milik Dhiaul Fuadi, seperti handphone dan dompet tidak hilang, meski pelaku mengaku membunuh untuk mencuri.
Lebih lanjut, Halim juga mengungkapkan bahwa pelaku berasal dari keluarga yang berkecukupan sehingga keluarga korban merasa motif ekonomi tidak cukup kuat.
"Kami ingin mengetahui motif sebenarnya, apakah benar karena ekonomi atau ada alasan lain," ujarnya.
Halim berharap polisi bisa memberikan kejelasan agar tidak ada informasi yang simpang siur dan menimbulkan prasangka.
"Kami tidak ingin ada yang disembunyikan dalam penanganan kasus ini," katanya.
Keluarga juga meminta masyarakat yang mengetahui kegiatan Dhiaul Fuadi dalam pekan terakhir sebelum kejadian untuk memberikan informasi kepada mereka.
Halim menekankan bahwa korban dikenal pendiam dan tidak memiliki musuh.
"Kami hanya ingin kasus ini diungkap secara terang, tanpa ada yang disembunyikan," pungkas Halim.[]