Menpora Imbau agar Pertandingan PON XXI Ditunda ketika Badai Melanda
Kerusakan cukup parah terjadi di venue panahan. Sejumlah tenda yang menjadi tempat atlet dan kontingen melakukan persiapan porak-peranda disapu angin kencang.

PINTOE.CO - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengimbau agar pertandingan-pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI ditunda apabila cuaca ekstrem masih berlanjut.
"Apabila cuaca masih ekstrem ada baiknya beberapa pertandingan ditunda," kata Menpora Dito di Banda Aceh pada Rabu lalu, 18 September 2024.
Sebelumnya pada Selasa, cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang melanda beberapa wilayah Aceh seperti Banda Aceh, Aceh Besar, dan Pidie.
Kondisi itu bahkan menimbulkan ambruknya talang air serta banjir di Lapangan Tembak Rindam Mata Ie, Aceh Besar, yang memaksa perlombaan cabang olahraga menembak PON XXI ditunda.
Beberapa cabang olahraga PON XXI di Banda Aceh seperti panahan, panjat tebing, dan tenis terpaksa ditunda. Bahkan panitia pertandingan tenis memutuskan memindah arena pertandingan dari Lapangan Tenis Kompleks Stadion Harapan Bangsa yang terbuka, ke lapangan indoor di Lapangan Mapolda Aceh dan Lapangan Kodam Iskandar Muda.
Sedangkan perlombaan cabang olahraga sepatu roda di Pantai Pelangi, Pidie, harus dipindahkan pelaksanaannya ke dalam ruangan di lokasi yang sama.
Cuaca ekstrem masih berlanjut pada Rabu, di mana angin kencang melanda disertai gerimis di Banda Aceh dan Aceh Besar sejak pukul 10.45 WIB. Hal itu menimbulkan kerusakan sejumlah venue di Kompleks Stadion Harapan Bangsa.
Dikutip dari Antara, kerusakan cukup parah terjadi di venue panahan, di mana sejumlah tenda yang menjadi tempat atlet dan kontingen melakukan persiapan porak-peranda disapu angin kencang.
Angin kencang juga menyebabkan copotnya jendela GOR Harapan Bangsa, ketika pertandingan bola basket 3x3 tengah berlangsung, menyebabkan dua penonton terluka dan dirujuk ke rumah sakit.
Menurut Menpora, kondisi cuaca ekstrem yang melanda dua hari terakhir dan menyebabkan sejumlah venue PON XXI di Aceh mengalami kerusakan, merupakan keadaan yang tidak bisa diantisipasi.
Oleh karena itu, Menpora mengapresiasi respon cepat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas PUPR Aceh, serta petugas medis dalam menanggapi kondisi darurat.
"Saya apresiasi PUPR, Dinas PUPR Provinsi yang cepat tanggap dan juga kawan-kawan tim medis yang melakukan tindakan cepat (menangani) yang terluka dan segera ditindak menuju rumah sakit," ujar Dito.[]