Jumlah warga binaan di Lapas Kelas IIA Banda Aceh yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 508 orang.

Warga Binaan Lapas Banda Aceh Ikuti Pilkada 2024, Pemungutan Berjalan Lancar

Warga binaan yang terdaftar dalam DPT memilih di TPS Lapas Kelas IIA Banda Aceh di Aceh Besar, Rabu (27/11/2024) I Foto: ANTARA/M Haris SA

PINTOE.CO - Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banda Aceh antusias mengikuti pemungutan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh serta Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar pada Rabu, 27 November 2024.

Kepala Lapas Kelas IIA Banda Aceh, Edi Sigit Budiman, mengatakan ada satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus di lapas tersebut. TPS tersebut masuk wilayah pemungutan suara Gampong Bineh Blang, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.

"Warga binaan tampak antusias menggunakan hak pilihnya. Mereka bebas memilih sesuai hati nurani. Tidak ada intervensi terhadap mereka dalam menentukan pilihannya," kata Edi seperti diwartakan Antara, Rabu, 27 November 2024.

Edi mengatakan jumlah warga binaan di Lapas Kelas IIA Banda Aceh banyak 603 orang, sedangkan yang terdaftar sebagai pemilih sebanyak 508 orang yang terdiri 493 orang pemilih yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 15 orang pemilih DPT tambahan.

"Sedangkan warga binaan lainnya tidak bisa memilih karena mereka tidak memiliki identitas kependudukan. Syarat terdaftar sebagai pemilih adalah memiliki identitas kependudukan dan merupakan warga Provinsi Aceh," ujarnya.

Jumlah pemilih di Lapas Banda Aceh untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh sebanyak 439 orang, sedangkan untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar dengan jumlah pemilih mencapai 69 orang.

Untuk teknis pemilihan dilakukan dengan cara memanggil warga binaan per kamar, sementara  yang lain menunggu di kamar masing-masing. Mereka dipanggil secara bergiliran.

"Tidak semua warga binaan datang ke TPS yang berada di kompleks lapas secara bersamaan. Dan ini untuk mencegah kejadian tidak diinginkan. Pemungutan suara juga berlangsung lancar," katanya. 

Menyangkut dengan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Edi Sigit mengatakan mereka direkrut dari petugas lapas, sedangkan petugas linmas direkrut dari kecamatan.

"Pemungutan suara di lapas juga diawasi petugas pengawas pemilu dan para saksi-saksi dari peserta pemilu. Pelaksanaannya juga mendapat pengamanan dari aparat kepolisian," ujarnya.

Warga binaan Lapas Kelas IIA Banda Aceh, Ikshan, mengaku antusias mengikuti Pilkada ini. Dia menggunakan hak pilih sesuai hati nurani dan tidak ada intervensi atau paksaan dari siapa pun.

"Sebagai warga negara, tentu saya menggunakan hak konstitusi, memilih pada pilkada ini. Kalau pasangan calon yang dipilih, kami mengenalnya karena ada sosialisasi. Ada juga calon yang sudah kami kenal sebelum masuk lapas ini," katanya.

Ikhsan mengharapkan pasangan yang terpilih pada pilkada tersebut amanah dan memberi kemaslahatan, mampu meningkatkan perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat.

"Kami juga mengharapkan kepala daerah yang terpilih bisa menekan angka pengangguran dengan membuka banyak lapang pekerjaan, sehingga dapat mengurangi tindak pidana seperti yang pernah kami lakukan," kata Ikhsan.[]

 

Editor: Lia Dali

pilkada aceh 2024 warga binaan lapas kelas IIA banda aceh aceh besar