BPS: Aceh Alami Inflasi 0,10 Persen pada Agustus 2024
Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m, yaitu, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan dencis, cabai rawit, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, bensin, ikan bandeng/ikan bolu, cabai merah.
Ilustrasi
PINTOE.CO - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat inflasi Aceh pada Agustus 2024 sebesar 0,10 persen secara month to month (m-to-m). Hal ini berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS di lima kabupaten/kota di Aceh.
"Lima kabupaten/kota itu yakni Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe, pada Agustus 2024 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen secara bulanan," kata Ahmadriswan Nasution, Kepala BPS Aceh, Senin, 2 September 2024.
Ia menyebut, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m, yaitu, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan dencis, cabai rawit, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, bensin, ikan bandeng/ikan bolu, cabai merah.
"Selanjutnya, emas perhiasan, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, dan akademi/perguruan tinggi," ucapnya.
Riswan menyampaikan, inflasi secara year on year (y-on-y) pada Agustus 2024 sebesar 2,29 persen. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks harga kelompok pengeluaran.
Adapun sepuluh komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Agustus 2024, antara lain, tarif air minum PAM, beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, cabai rawit, kopi siap saji, minyak goreng dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).
"Pada level kota/daerah, inflasi m-to-m terjadi di Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, dan Kabupaten Aceh Tamiang. Sedangkan dua daerah lainnya mengalami deflasi," katanya.
Sementara itu, inflasi y-on-y terjadi pada kelima kota/daerah, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh, yaitu sebesar 3,22 persen, disusul Meulaboh sebesar 2,88 persen.[]