Simeulue Panen Cengkeh, Harga Naik Tipis
Sebagian warga Simuelue beralih profesi menjadi pemanjat cengkeh lantaran pendapatannya lebih menggiurkan.

Panen cengkeh di Simeulue | Foto: PINTOE.CO/Opelia
PINTOE - Harga cengkeh di Simeulue naik tipis dibanding tahun lalu. Jika sebelumnya harganya berkisar Rp100 ribu – RP 105 ribu per kilogram, kini berkisar Rp105 ribu hingga Rp120 ribu.
Kenaikan harga cengkeh ini membawa dampak positif bagi warga Simeulue. Sebagian warganya beralih profesi menjadi pemanjat cengkeh lantaran pendapatannya lebih menggiurkan. Bahkan, sejumlah mahasiswa yang sedang mudik lebaran ke kampung halaman juga memanfaatkan momentum itu untuk mencari uang tambahan.
“Memetik cengkeh adalah salah satu kegiatan yang paling tepat untuk dilakukan. Selain untuk mengisi waktu kosong juga dapat hasil panen lalu dijual sehingga mendapatkan uang jajan tambahan” ujar Fitra, mahasiswa Unmuha Banda Aceh.
Pemanjat cengkeh biasanya mendapat upah dalam dua pilihan. Ada yang hasil panjat dibagi dua dengan pemilik cengkeh, ada juga yang dibayar Rp20 ribu per bambu.
Adnil Wali, salah satu pemilik kebun cengkeh di daerah Simeulue Tengah, mengungkapkan rasa bersyukurnya dengan hasil panen yang didapat tahun ini. Meskipun hasil panennya sedikit, namun harga jualnya lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Cengkeh merupakan tumbuhan kuncup bunga yang memiliki aroma khas dengan berjuta manfaat. Antara lain sebagai rempah obat-obatan, bumbu masakan, industri rokok, dan lain sebagainya.
Pada 1970-an, Simeulue yang merupakan pulau terluar dan terdepan Indonesia pernah menjadi salah satu daerah sentra cengkeh.[]