Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan Dilansir dari Laut Andaman
Diduga telah terjadi tindak pidana penyelundupan manusia terkait kedatangan pengungsi Rohingya di perairan Kabupaten Aceh Selatan beberapa waktu lalu.

Dirreskrimum Polda Aceh, Kombes Pol Ade Harianto (tengah). Foto: Razi/Pintoe.co
PINTOE.CO - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Aceh, Kombes Pol. Ade Harianto, mengungkapkan bahwa pengungsi Rohingya di perairan Aceh Selatan dilansir dari laut Andaman untuk masuk ke Indonesia.
Ade mengatakan, bahwa berdasarkan fakta ditemukan kapal motor yang digunakan pengungsi Rohingya tersebut merupakan kapal milik warga lokal. Kapal itu bernama Bintang Raseki GT 38.
"Kita menemukan fakta bahwa mereka itu dilansir dari laut Andaman kemudian pindah ke kapal nelayan kita dan itu ada perputaran uang disitu," kata Ade Harianto, dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, Senin, 21 Oktober 2024.
Kombes Ade menduga, telah terjadi tindak pidana penyelundupan manusia terkait kedatangan pengungsi Rohingya di perairan Kabupaten Aceh Selatan beberapa waktu lalu.
Ade menyampaikan, kepolisian juga telah menangkap tiga terduga pelaku tindak pidana perdangangan orang (TPPO). Mereka adalah F (35) warga Labuhan Haji Timur, Kabupaten Aceh Selatan.
Selanjutnya, A (33) warga Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya, dan I (32) warga Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan. Selain itu, kepolisian juga mengembangkan pelaku lain yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
"Sudah tiga orang yang kita amankan dengan berbagai peran. Ada delapan orang dalam pemantauan kita dan kemungkinan besar dalam waktu dekat kita tetapkan DPO," jelas Ade.
Ade mengatakan, bahwa dari ratusan pengungsi Rohingya di atas kapal itu, sebanyak 50 diantaranya sudah dilansir ke daratan setempat dan diangkut menggunakan truk ke wilayah Pekanbaru.
"Sudah ada dugaan kita etnis Rohingya yang lolos kemungkinan ke Riau. Karena dari perairan 4 mil itu ada yang sudah dilansir ke darat dan itu sudah dalam pemantauan kita," ungkapnya.
Ade menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan kapal motor yang ditumpangi etnis Rohingya itu, dibeli seharga Rp580 juta. Pihak kepolisian juga menemukan adanya transaksi dalam kasus tersebut.
"Nanti kita follow up lebih lanjut dari mana uangnya apakah peruntukannya untuk itu dan sebagainya," kata Ade.
Selain itu, kepolisian juga menduga adanya keterlibatan pemain lama yang ikut memuluskan kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Selatan. Namun, semua itu, kata dia, masih dalam pendalaman.
"Ada dugaan kita pemain lama, ada salah satu dugaan pelaku inisialnya H warga Aceh Selatan, itu lagi cuti bersyarat melakukan lagi. Kalau masalah koneksinya itu masih dalam pendalaman kenapa terkoneksi demikian jauh ke Rohingya di Co'xs Bazar," pungkasnya.[]