Meski tinggal di gubuk di tengah ladang, hingga kini belum ada satu pun instansi terkait yang datang menawarkan bantuan rumah dhuafa.

Yuk, Bantu Seleb Aceh Besar, Pria Disabilitas Tenar di Tiktok tapi Tinggal di Gubuk

Sulaiman alias 'Selep Aceh Besar' bersama ibunya di depan rumah gubuk yang mereka tempati | Foto: Opelia/Pintoe.co

PINTOE.CO – Nama sebenarnya Sulaiman. Tapi di Tiktok, dia dikenal dengan nama Seleb Aceh Besar. Meski bertubuh kecil, tapi usianya sudah 34 tahun. Tak seperti orang normal lainnya, Sulaiman punya kekurangan dari sisi intelektualitas. Bicaranya sering tidak fokus. Sekarang bicara A, dalam beberapa menit bisa berubah menjadi B. Padahal yang dibicarakan adalah topik yang sama.

Hari-hari ini Sulaiman sedang naik daun di TikTok. Dibantu tiga pemuda di kampungnya, Sulaiman mulai aktif di TikTok pada Juni 2024. Awalnya, penontonnya tak banyak. Penontonnya mulai membludak setelah seorang wanita pemilik akun @barbieenuria membuat drama percintaan di platform media sosial itu. Barbiee pura-pura jatuh cinta pada Sulaiman. Sulaiman pun terpikat. Penonton menikmatinya sebagai hiburan.

Barbiee punya alasan sendiri kenapa berpura-pura jatuh cinta pada Sulaiman. Wanita yang tinggal di Lhokseumawe itu ingin membuat Seleb Aceh Besar, eh, Sulaiman, tenar di TikTok, menyusul kesuksesan yang telah didapat sejumlah anak muda Aceh lain yang awalnya punya kekurangan. Sebut saja seperti Khalis Setiawan, Mudawali, Seleb Bireuen, dan beberapa lainnya.

Benar saja, tak lama setelah sering duet live dengan Barbiee di Tiktok, nasib Sulaiman mulai berubah. Sekarang, banyak yang menyawernya dalam bentuk gift yang dapat diuangkan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Penampilannya yang semula, -- maaf – kumuh, kini berubah 180 derajat. Setiap live, kini dia tampil rapi dengan rambut yang sudah terpangkas rapi dan baju yang terlihat baru.

Puncaknya, dia diundang bergabung dalam komunitas konten kreator TikTok Aceh, memenuhi undangan pernikahan pemilik toko Setia 35.000 di Jangka, Bireuen. Di sana, Barbiee menggandengnya seolah layaknya sepasang kekasih. Video itu lalu diunggah di Tiktok dan telah ditonton lebih dari sejuta kali.

***

Untuk mengetahui bagaimana kehidupan sehari-sehari Seleb Aceh Besar, Pintoe.co menyambangi kediamannya di Desa Lampeudaya, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, pada Selasa sore, 6 Agustus 2024.

Untuk menuju ke rumahnya, tim Pintoe.co harus melewati jalan setapak lantaran jalanan hanya bisa dilewati sepeda motor atau berjalan kaki. Dari kejauhan, tampak sebuah gubuk kecil terbuat dari kayu. Lantaran terletak di antara sawah dan kebun cabai, tak ada rumah lain di dekatnya. Tiba di rumah itu, tampaklah detail seperti ini: gubuk itu dibagi dalam dua bagian. Masing-masing berukuran 2 x 3 meter. Satu bagian yang berlantai tanah dipakai untuk memasak, satunya lagi berbentuk panggung (lantainya sekitar 1 meter di atas tanah) dipakai untuk tempat tidur Sulaiman bersama ibu dan adik perempuannya. 

Ibu Sulaiman, Basyariah, berkisah, sang suami yang adalah ayah Sulaiman telah meninggal dunia setahun lalu. Sementara 4 orang anaknya yang lain telah berkeluarga yang tinggal di tempat lain. Tinggallah dia di rumah gubuk di tengah ladang itu bersama Sulaiman dan Diana, anak perempuannya yang duduk di kelas 1 SMA itu.

jika musim hujan tiba, mereka harus tidur dalam hawa dingin yang menyusup lewat dinding kayu yang renggang. Ia juga memendam resah, tak tahu harus kemana jika sewaktu-waktu pemilik tanah menyuruhnya pergi di sana. Suaminya memang meninggalkan sepetak tanah seluas 200 meter. Namun, jangankan untuk membangun rumah sekedar tempat berteduh, untuk makan sehari-hari saja dia kewalahan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Sulaiman dengan segala keterbatasannya membantu ibunya bekerja di dapur batu-bata milik orang lain di kampung itu. Jika dapur bata tak beroperasi, mereka tak mendapat uang.


Tim Pintoe.co bersama Seleb Aceh Besar (Sulaiman) dan ibunya di depan rumah gubuk mereka, Selasa, 6 Agustus 2024

 

***

Sore itu, Sulaiman ditemani Ketua Pemuda Desa Lampeudaya, Dwi Hermanto, bersama Surya Mulia yang di TikTok dikenal sebagai ajudan Sulaiman. Ada juga pemuda tanggung bernama Misbahul Huda yang sering kebagian tugas memegang kamera saat Seleb Aceh Besar sedang live.

Didampingi sang Ibu, Sulaiman menyambut kami dengan mata berbinar. Bicaranya sopan, meski terkadang tidak nyambung. Namun, ketika diminta mengucapkan al-fatihah, dia bisa melantunkannya dengan merdu dan lancar.

Menurut Dwi Hermanto, Sulaiman bukan orang tak waras. Hanya saja, dia susah mengingat dan mengalami gangguan pendengaran. Itu sebabnya, Sulaiman tak pernah mengecap bangku sekolah.

Dwi bersama Ajudan yang miris dengan kehidupan serba kekurangan yang dialami Sulaiman dan ibunya mencoba berbuat sesuatu. Terinspirasi dengan beberapa kisah sukses lain, mereka berinisitif “mengonlinekan” Sulaiman. Mengikuti jejak akun Seleb Bireuen yang juga punya keterbatasan intelektual, Dwi dan Ajudan memberi nama ‘Selep Aceh Besar’ untuk akun Sulaiman.

Watch on TikTok

Gayung bersambut. Barbiee membuatnya kian melambung dengan drama percintaan. Dalam sebuah sesi live, Barbiee mengutarakan alasannya berbuat begitu.

“Orang-orang yang punya keterbatasan seperti Abang Selep harus kita bantu. Dari gift saat live kini dia bisa mendapat uang, walaupun belum banyak, setidaknya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Orang-orang seperti ini jangan dibully, tapi harus kita bantu,” kata Barbiee.

Meski Barbiee punya niat mulia, namun ada saja netizen yang julid. Mereka yang tak setuju beralasan khawatir Sulaiman akan patah hati saat tahu bahwa kisah cintanya dengan Barbiee hanyalah hiburan semata.


Tim Pintoe.co bersama Sulaiman alias Seleb Aceh Besar

 

Namun, kepada Pintoe.co, Ketua Pemuda Lampeudaya, Dwi Hermanto didampingi dua rekannya mengatakan apa yang dilakukan Barbiee sudah atas persetujuan mereka dan ibu Sulaiman. Sebab, kata dia, Sulaiman alias Abang Selep cepat lupa.

“Insyaallah kami bisa mengalihkan perhatiannya jika drama ini nanti harus diakhiri,” kata Dwi, seraya meminta tak perlu khawatir atas drama percintaan tak nyata di TikTok itu.

Yang penting sekarang, kata Dwi, Sulaiman dan keluarganya membutuhkan bantuan untuk tempat tinggal yang layak. Mereka mendengar, ada instansi pemerintah yang mengurus rumah bantuan untuk kaum dhuafa seperti Baitul Mal dan Dinas Perkim. Namun, hingga kini, kata dia, belum ada satu instansi pun yang datang menawarkan bantuan.

Bagaimana ini, Baitul Mal dan Dinas Perkim, bisa bantu kan? []

selebacehbesar barbietiktok tiktok kemiskinan disabilitas selebdisabilitas