Bahlil Bentuk Satgas Tata Sumur Minyak yang Menganggur
Saat ini, pihaknya sedang mengkaji beberapa skema pengelolaan sumur idle yang dikembalikan kepada pemerintah dengan mekanisme yang lebih efisien.
Kilang minyak I Foto: Bloomberg
PINTOE.CO - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penataan Sumur Idle dan Optimalisasi Lifting. Salah satu tugas Satgas tersebut adalah menata sumur minyak Indonesia yang menganggur atau idle well.
Bahlil menegaskan, pemerintah siap mengambil alih pengelolaan sumur-sumur minyak tersebut bila operator tidak melakukan pemanfaatan.
"Sekarang Satgas sudah saya bentuk, sudah mulai kerja. Tidak dicabut (izin) sebenarnya. Kalau dia (operator) mau untuk mengerjakan, tidak apa-apa. Kalau tidak mau, serahkan ke pemerintah," ujar Bahlil dikutip dari Bloomberg Technoz, Sabtu, 2 November 2024.
Bahlil mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap lokasi dari sumur minyak idle di Indonesia yang jumlahnya berkisar antara 4.500 hingga 5.000.
Saat ini, pihaknya sedang mengkaji beberapa skema pengelolaan sumur idle yang dikembalikan kepada pemerintah dengan mekanisme yang lebih efisien.
"Kita lagi cari skemanya, kalau lelang lama ngapain? Bisa kita buat, percepat aja. Kita terlalu banyak aturan di republik ini. Gara-gara banyak aturan, kita bekerja saja tidak bisa. Kalau yang kecil-kecil ya, kalau yang gede (tetap lelang)," ujarnya.
Bahlil mengamini tiap sumur yang menganggur tersebut hanya mampu memproduksi 10-15 barel per hari atau barrel oil per day (BOPD), tetapi menurutnya hal itu bermanfaat untuk meningkatkan produksi siap jual atau lifting Indonesia yang kerap mengalami penurunan.
Sekadar catatan, realisasi lifting minyak berada pada level 576 million barel oil per day (MBOPD) pada semester I-2024.
Sebelumnya, Bahlil mengatakan pihaknya berpotensi untuk melakukan penataan dan mencabut izin pengelolaan sumur minyak yang tidak digarap.
Bahlil menjelaskan Indonesia memiliki 44.985 sumur minyak dan gas (Migas), di mana 16.433 sumur aktif berproduksi, 16.990 sumur idle tidak berproduksi, dan 11.562 sumur lain-lain (abandoned, injection, dry-hole).
Setelah diteliti lebih lanjut, kata Bahlil, terdapat 4.993 sumur idle yang tidak memiliki potensi hydrocarbon (HC), 4.495 sumur idle yang memiliki potensi HC, dan 7.502 sumur idle yang dalam proses review.
“Saya breakdown lagi, 5.000 sumur idle ini lebih banyak konsensinya dipegang oleh siapa? Ternyata oleh badan usaha milik negara [BUMN] yang namanya PT Pertamina (Persero). Terus saya tanya kenapa tidak dijalankan? Ini saya bikin pencabutan izin (seperti izin usaha pertambangan) tahap kedua, ini kelihatannya berpotensi untuk melakukan penataan untuk sumur-sumur yang tidak dikerjakan,” ujar Bahlil dalam agenda BNI Investor Daily Summit 2024, Rabu, 9 September 2024.[]
Editor: Lia Dali