Melalui Sektor Ekonomi, Dubes Negara Sahabat Ingin Tingkatkan Kerja Sama dengan Indonesia
Para duta besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) dari delapan negara sahabat, menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (13/9/2022).
Presiden Jokowi diacara penerimaan surat kepercayaan delapan dubes negara sahabat
NEWSTALK.ID - Para duta besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) dari delapan negara sahabat, menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (13/9/2022).
Beberapa dubes tersebut menyampaikan keinginan mereka untuk terus meningkatkan hubungan dan kerja sama antara negaranya dengan Indonesia, terutama di sektor ekonomi.
Duta Besar LBBP Kanada untuk Republik Indonesia, Nadia Burger, mengatakan bahwa Kanada dan Indonesia memiliki hubungan yang kuat dan berkembang. Tahun ini, Indonesia dan Kanada merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dan ia ingin meningkatkan potensi kerja sama di berbagai bidang antara Indonesia dan Kanada.
"Tentu saja kami melibatkan banyak bidang, ekonomi, diplomatik, dan pertahanan dan banyak bidang lainnya. Saya terkesan dan terpesona oleh potensi kami untuk berbuat lebih banyak. Jadi itulah yang ingin saya lakukan selama masa jabatan saya di sini," ujarnya.
Prapan Disyatat, Duta Besar LBBP Kerajaan Thailand untuk Republik Indonesia, mengatakan bahwa Indonesia dan Thailand telah memiliki hubungan lama dan memiliki ikatan kuat sebagai sesama anggota ASEAN. Ia berharap ke depannya kedua negara bisa fokus pada kerja sama ekonomi terutama pascapandemi Covid-19.
"Saya pikir saat kita keluar dari Covid sekarang, kedua negara fokus pada kerja sama ekonomi dan itu salah satu bidang yang dapat kita perkuat sekarang baik dalam perdagangan dan investasi tetapi juga di bidang pariwisata dalam masalah kesehatan dan juga ekonomi digital," ungkapnya.
Sementara itu, Thomas Loidl, Duta Besar LBBP Republik Austria untuk Republik Indonesia mengatakan bahwa meski secara geografis Austria dan Indonesia cukup jauh, namun kedua negara memiliki beberapa kesamaan. Sebagai duta besar, ia bertekad untuk lebih mempererat hubungan Austria dengan Indonesia terutama di saat sekarang yang dinilainya sebagai masa penting bagi Indonesia.
"Adalah tugas saya untuk lebih mempererat hubungan antara Austria sebagai anggota Uni Eropa dan Indonesia. Saatnya penting bagi Indonesia, Indonesia menjadi ketua G20 tahun ini, Indonesia akan menjadi ketua ASEAN tahun depan. Sehingga banyak peluang bagi Austria dan Indonesia untuk bekerja sama secara bilateral tetapi juga multilateral," jelasnya.
Dukungan bagi kepemimpinan Indonesia di G20 dan ASEAN juga datang dari Kwok Fook Seng, Duta Besar LBBP Republik Singapura untuk Republik Indonesia. Menurutnya Indonesia dan Singapura memiliki sejarah panjang sebagai tetangga yang sangat dekat dan teman baik.
"Di masa depan kami memiliki banyak tantangan bersama yang akan menyatukan kami dalam kerja sama. Tahun ini kami telah mendukung presidensi G20 Indonesia, tahun depan kami akan melakukan hal yang sama untuk kepemimpinan ASEAN Indonesia dan saya menantikan jenis kerja sama baru antara kedua negara kita termasuk dalam teknologi, keberlanjutan, dan ekonomi baru," tuturnya.
Keinginan untuk melakukan peningkatan kemitraan dalam bidang ekonomi baru juga disampaikan oleh Frank L.L Felix, Duta Besar LBBP Kerajaan Belgia untuk Republik Indonesia. Menurutnya hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Belgia perlu ditingkatkan secara ekonomi antara lain dalam bidang ekonomi biru hingga pertanian.
"Hubungan yang sangat baik ini membutuhkan kemitraan yang lebih ekonomi dan kami dapat melihat bahwa kami memiliki cukup banyak potensi di banyak bidang. Ekonomi biru, segala sesuatu yang berkaitan dengan pengiriman, jalur air, pelabuhan, ada potensi besar untuk kerja sama lebih lanjut. Tetapi juga dalam teknologi hijau dan pertanian," ucapnya.