Hutama Karya Klaim 90.980 Kendaraan Lintasi Tol Sigli-Banda Aceh Saat Libur Natal dan Tahun Baru

PINTOE.CO - PT Hutama Karya (Persero) menyebut selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru 2024-2025) ruas Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) dilalui 90.980 kendaraan dari semua seksi mulai dari Gerbang Tol Padang Tiji hingga Baitussalam.

Kepala Cabang Tol Sibanceh Hutama Karya, Totok Masyadi, mengatakan pemantauan Volume Lalu Lintas (VLL) pada Nataru ini mulai dilakukan sejak 18 Desember 2024-2 Januari 2025. Capaian angka tersebut meningkat sebesar 90 persen dari VLL normal.

“Totalnya 90.980 kendaraan selama Nataru, rata-rata harian sebanyak 5.686 kendaraan dengan peningkatan lalu lintas daripada hari normal sebesar 90 persen,” kata Totok dikutip dari Antara pada Selasa, 7 Januari 2025.

Dia menjelaskan puncak peningkatan trafik kendaraan yang melintasi Tol Sibanceh terjadi dua kali, yakni sebelum Natal pada Minggu, 22 Desember 2024, yang dilintasi 6.925 kendaraan. Selajutnya, puncak kedua pada Minggu, 29 Desember 2024, yang dilalui 8.122 kendaraan.

Totok mengatakan kendaraan yang melintasi Tol Sibanceh itu didominasi oleh kendaraan golongan satu.

“VLL normal rata-rata harian, yaitu 2.816 kendaraan dan VLL rata-rata selama periode Nataru sebanyak 5.686 kendaraan,” katanya.

Totok menambahkan dalam mendukung arus libur Nataru kali ini, Hutama Karya mengoperasikan semua seksi ruas Tol Sibanceh yang terdiri dari seksi 2 (Seulimuem-Jantho), seksi 3 (Jantho-Indrapuri).

Selanjutnya, seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang), seksi 5 (Blang Bintang-Kuta Baro), dan seksi 6 (Kuta Baro-Baitussalam) yang semuanya beroperasi dua jalur.

Sementara itu, seksi 1 Padang Tiji-Seulimuem beroperasi secara fungsional dengan skema satu arah (one way) dari Seulimuem menuju Padang Taji. Seksi ini mulai dibuka pada 21 Desember 2024-2 Januari 2025 dengan waktu operasi mulai pukul 08.00 WIB-17.00 WIB.

“Untuk selama periode Nataru memang yang banyak dilalui oleh pengendara, memang di seksi 1 Seulimuem-Padang Tiji dengan total 1.690 kendaraan secara rata-rata per hari, walaupun hanya beberapa hari,” ujarnya.

Totok menjelaskan tingginya pengguna seksi 1 Padang Tiji-Seulimum selama Nataru ini karena memangkas waktu tempuh yang cukup besar dibanding menggunakan jalan nasional.

“Kalau lewat jalan nasional bisa satu jam atau satu setengah jam ketika ada kemacetan tapi kalau lewat (Tol Sibanceh) Seulimuem-Padang Tiji sepanjang 25 km dengan rata-rata kecepatan 80 km per jam, itu bisa menempuh 25 menit perjalanan,” ujarnya.

Editor: Lia Dali