Kalau ada yang bilang Aceh tidak toleran, itu tidak benar. Buktinya kita bisa menikmati atraksi barongsai bersama-sama. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Aceh terbuka dengan keberagaman

Atraksi Barongsai di Banda Aceh Jadi Simbol Toleransi

Foto: Infopublik

PINTOE.CO - Warga Banda Aceh antusias menyaksikan atraksi barongsai yang digelar pada perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, pada Rabu, 29 Januari 2025. 

Pertunjukan barongsai ini bukti bahwa toleransi beragama tetap kuat di Provinsi Aceh.

Salah seorang warga Muslim, Chika, mengungkapkan perayaan barongsai di Banda Aceh menunjukkan sikap saling menghormati antarumat beragama.

“Kalau ada yang bilang Aceh tidak toleran, itu tidak benar. Buktinya kita bisa menikmati atraksi barongsai bersama-sama. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Aceh terbuka dengan keberagaman,” kata Chika dikutip dari Antara.

Ia menambahkan, meskipun mayoritas penduduk Banda Aceh beragama Islam, perayaan Imlek tetap berlangsung meriah dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.

Sementara itu, Pelatih Tim Barongsai, Harianto atau Chong Lie, menjelaskan bahwa Imlek bukan perayaan agama tertentu, melainkan tradisi budaya masyarakat Tionghoa.

“Imlek adalah budaya, bukan perayaan agama. Karena itu, warga Tionghoa di Banda Aceh dan Indonesia merayakannya dengan sukacita,” ujarnya.

Harianto mengatakan, atraksi barongsai tahun ini digelar di 21 lokasi di Banda Aceh dan selalu dipadati penonton. Sejak pagi, warga sudah berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan.

“Antusias masyarakat luar biasa. Dari pagi hingga malam, penonton terus berdatangan. Ini bukti bahwa Aceh menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman,” katanya.

Menurutnya, keberagaman juga terlihat dalam tim barongsai di Banda Aceh. Lebih dari 65 persen pemainnya beragama Islam, sementara sisanya beragama Buddha, Kristen, dan Katolik.

“Barongsai kini sudah berkembang menjadi cabang olahraga. Di Banda Aceh, ada sekitar 35 atlet, dan sebagian besar beragama Islam,” jelasnya.

Tahun ini, pertunjukan barongsai mengusung konsep tradisional, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang lebih banyak menampilkan atraksi di atas tonggak.

“Kami ingin menampilkan sisi lain dari barongsai, dengan latar suasana alam seperti di dalam hutan, lengkap dengan unsur kepiting dan laba-laba,” pungkas Harianto.[]

barongsai banda aceh imlek banda aceh toleransi agama di aceh