Presiden Prabowo Hibahkan 20.000 Hektar untuk Konservasi Gajah di Aceh Tengah
WWF awalnya meminta 10.000 hektar, tetapi Presiden Prabowo justru memberikan 20.000 hektar lahan pribadinya untuk mendukung konservasi gajah

Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan kerja dalam rangka Mitigasi Konservasi kawasan Satwa Gajah Liar di Conservation Response Unit (CRU) Lokasi Koridor Satwa Provinsi Aceh, Bener Meriah, Kamis (19/12/2024).(Foto: Humas Pemprov Aceh)
PINTOE.CO - Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, bersama Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA, meninjau Conservation Response Unit (CRU) Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, pada Kamis, 19 Desember 2024.
Kunjungan ini menggunakan helikopter dari Banda Aceh dan merupakan bagian dari upaya merealisasikan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk konservasi gajah di Aceh.
Presiden Prabowo telah menghibahkan 20.000 hektar lahan pribadinya untuk dijadikan kawasan konservasi gajah. Di lokasi CRU, Menteri Kehutanan berdialog dengan tokoh masyarakat setempat untuk mendengar aspirasi mereka terkait perlindungan gajah dan solusi atas konflik yang sering terjadi antara manusia dan satwa tersebut.
Raja Juli Antoni menjelaskan bahwa hibah ini merupakan respon atas permintaan World Wildlife Fund (WWF) yang dibahas dalam pertemuan Presiden Prabowo dengan Raja Inggris Charles III pada November lalu.
"WWF awalnya meminta 10.000 hektar, tetapi Presiden Prabowo justru memberikan 20.000 hektar lahan pribadinya untuk mendukung konservasi gajah," katanya.
Saat ini, Kementerian Kehutanan bersama pemangku kepentingan sedang merumuskan kebutuhan teknis dan operasional untuk menjalankan inisiatif ini. Raja Juli menargetkan perumusan selesai pada April 2025, sehingga pelaksanaan program dapat segera dimulai.
Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menyambut positif langkah ini. Ia menyebut bahwa inisiatif Presiden Prabowo menjadi solusi strategis untuk mengatasi konflik antara manusia dan gajah yang kerap terjadi di Aceh.
"Koridor ekologi akan dibangun sebagai proyek percontohan untuk menyediakan ruang gerak aman bagi gajah tanpa mengganggu aktivitas masyarakat," ujar Safrizal.
Dengan adanya lahan konservasi ini, diharapkan konflik manusia dan gajah dapat berkurang, ekosistem tetap terjaga, dan kehidupan masyarakat sekitar menjadi lebih baik.
Kunjungan ini juga dihadiri perwakilan PT Tusam Hutani Lestari (THL), Anggota DPR RI TA Khalid, Penjabat Bupati Bener Meriah, Kepala SKPA, perwakilan WWF, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), perwakilan Kedutaan Inggris, serta tokoh masyarakat setempat.