Imbas Kasus Bahlil, UI Moratorium Penerimaan Mahasiswa Baru S3 SKSG
Gelar dan kelulusan Bahlil mendapat sorotan publik karena didapat dalam waktu satu tahun delapan bulan, padahal untuk menempuh pascsarjana S3 membutuhkan waktu tiga tahun atau lebih.
UI memutuskan menunda kelulusan program doktor yang ditempuh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia I Foto: Indonesia Miner
PINTOE.CO - Universitas Indonesia (UI) memutuskan menangguhkan kelulusan gelar doktor Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan menunda sementara (moratorium) penerimaan mahasiswa baru Program Doktor Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG).
"Mengingat langkah-langkah yang telah diambil oleh UI, kelulusan BL (Bahlil Lahadalia) mahasiswa Program Doktor (S3) SKSG ditangguhkan, mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik," demikian keterangan pers rilis yang ditandatangani Ketua Majelis Amanat (MWA) UI, Yahya Cholil Staquf, Rabu, 13 November 2024.
Penangguhan kelulusan Bahlil Lahadalia juga berdampak penundaan sementara terhadap penerimaan mahasiswa baru Program Doktor SKSG UI.
“Berdasarkan hal tersebut, maka UI memutuskan untuk menunda sementara penerimaan mahasiswa baru di Program Doktor (S3) SKSG, hingga audit yang komprehensif terhadap tata kelola dan proses akademik di program tersebut selesai dilaksanakan,” ujar Yahya.
Yahya mengatakan keputusan terhadap Bahlil diambil setelah Majelis Wali Amanat (MWA) UI melakukan rapat koordinasi bersama Dewan Guru Besar, Senat Akademik, dan rektorat UI pada Selasa, 12 November 2024.
UI menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan mengakui adanya kesalahan dari universitas dalam pemberian gelar doktor terhadap Bahlil Lahadalia.
UI mengakui bahwa permasalahan ini terjadi, antara lain bersumber dari kekurangan UI sehingga manajemen kini tengah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya baik dari segi akademik maupun etika.
UI telah membentuk Tim investigasi Pengawasan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas unsur Senat Akademik dan Dewan Guru Besar.
Tim tersebut melakukan audit investigatif terhadap penyelenggaraan Program Doktor (S3) di SKSG yang mencakup pemenuhan persyaratan penerimaan mahasiswa, proses pembimbingan, publikasi, syarat kelulusan, dan pelaksanaan ujian.
Sementara itu, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui detail penangguhan gelar doktor tersebut.
"Saya belum tahu isinya. Tapi yang jelas kalau rekomendasinya mungkin sudah dapat. Saya sudah dapat. Di situ yang saya pahami bukan ditangguhkan, tapi memang wisuda saya itu harusnya di Desember," kata Bahlil seperti diwartakan Tempo.co, Kamis, 14 November 2024.
Ketua umum Golkar ini mengatakan dia baru bisa dinyatakan lulus setelah yudisium. Adapun jadwal yudisium pada Desember 2024.
"Saya menyatakan lulus itu kan setelah yudisium dan yudisium saya kan di Desember. Setelah perbaikan disertasi, baru dinyatakan selesai. Nanti tanya di UI saja ya," kata Balil.
Dewan Guru Besar UI selanjutnya akan melakukan sidang etik terhadap potensi pelanggaran yang dilakukan dalam proses bimbingan mahasiswa Program Doktor di SKSG yang merujuk pada Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022.
Bahlil meraih gelar doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI setelah menjalani sidang terbuka dengan disertasi berjudul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia" pada 16 Oktober 2024.
Bahlil dinyatakan lulus dan menyandang gelar doktor. Gelar doktor Bahlil ini mendapat sorotan publik karena didapat dalam waktu satu tahun delapan bulan, padahal untuk menempuh pascsarjana S3 membutuhkan waktu tiga tahun atau lebih.[]
Editor: Lia Dali