Safriati Boyong Pengurus DWP Adwil Kemendagri ke Aceh Tengah, Borong Ragam Produk Lokal

PINTOE.CO - Pj Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Safriati, yang juga merupakan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Direktorat Jenderal Bina Administrasi Wilayah (Ditjen Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), memboyong puluhan pengurus DWP dari Jakarta ke Kabupaten Aceh Tengah pada Jumat, 8 November 2024.

Kedatangan rombongan istri Pj Gubernur Aceh itu disambut langsung oleh istri Pj Bupati Aceh Tengah, Ummu Hanik, bersama Ketua dan Pengurus DWP Aceh Tengah di Pendopo Bupati setempat. 

Dalam kesempatan itu, Safriati dan pengurus DWP Ditjen Adwil Kemendagri memborong ragam produk lokal yang dipajang di balai halaman pendopo bupati oleh pengurus DWP Aceh Tengah. 

Produk lokal itu di antaranya baju, kain, selendang, jaket, dan tas bermotif kerawang Gayo. Selain aksesoris, para tamu dari Jakarta itu juga memborong produk kuliner, seperti bubuk kopi arabika Gayo dan keripik. 

Safriati mengatakan pihaknya di DWP Ditjen Adwil Kemendagri memiliki kegiatan rutin berkunjung ke berbagai daerah dan selalu membeli produk lokal dari setiap daerah yang dikunjungi. 

"Ini merupakan cara kami dalam mencintai dan mendukung pengembangan produk asli dalam negeri," kata perempuan yang akrab disapa Kak Nana itu. 

Selain itu, alumni teladan FMIPA USK itu mengatakan tujuan lainnya pengurus DWP Adwil Kemendagri berkunjung ke daerah adalah untuk menjalin silaturahmi dan berkolaborasi dalam mengembangkan program kerja agar lebih baik dan inovatif. 

Sementara itu, istri Pj Bupati yang juga Penasehat DWP Aceh Tengah, Ummu Hanik, menyambut baik kehadiran pengurus DWP Ditjen Bina Adwil Kemendagri ke tempatnya. Ia yakin kehadiran tamu dari Jakarta itu akan membawa manfaat bagi pengurus DWP Aceh Tengah. 

"Semoga kehadiran ibu menambah wawasan dan inspirasi bagi kami dalam menjalankan tugas sebagai pengurus DWP," kata Ummu Hanik. 

Selain memborong produk lokal, rombongan DWP dari Jakarta juga menjajal sejumlah destinasi wisata yang ada di dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah.[]

Editor: Lia Dali