Pemerintah Aceh Dukung PSSI Investigasi Kericuhan Sepak Bola Putra Lawan Sulteng
Kita minta PSSI melakukan investigasi cari kebenarannya, yang bersalah dihukum dan yang tidak bersalah jangan dihukum. Sehingga terjadi fair dalam bidang investigasi
Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA
PINTOE.CO - Pemerintah Aceh mendukung langkah PSSI melakukan investigasi mendalam terkait kericuhan saat pertandingan antara Aceh melawan Sulawesi Tengah (Sulteng) pada cabang olahraga sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
"Wewenang PSSI lakukan sebenar-benarnya. Kita sangat menyesalkan cabang olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas tapi berakhir dengan cara-cara yang tak elegan seperti itu," kata Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, Senin, 16 September 2024.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu, 14 September 2024 lalu, terjadi pemukulan wasit yang dilakukan oleh pemain Sulteng hingga terkapar di lapangan.
"Kita minta PSSI melakukan investigasi cari kebenarannya, yang bersalah dihukum dan yang tidak bersalah jangan dihukum. Sehingga terjadi fair dalam bidang investigasi," ujarnya.
Safrizal menyebut, PSSI punya hak melakukan investigasi karena itu merupakan wewenang daripada cabang olahraga sepak bola serta bahan terhadap pembinaan lebih lanjut.
"Karena minat sepak bola ini luar biasa jadi antusias masyarakat juga tinggi sekali, jadi memang penontonnya juga luar biasa banyaknya," ucapnya.
Untuk menghindari kericuhan ini teulang, Safrizal menyampaikan bahwa pertandingan semifinal sepak bola putra PON XXI Aceh-Sumut sudah dipindahkan ke Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
Laga pertama dibuka antara Kalimantan Selatan melawan Jawa Barat, kick off pukul 16.15 WIB. Sementara laga kedua, Jawa Timur melawan tuan rumah tim PON Aceh, pukul 20.15 WIB.
Safrizal berharap, pertandingan sepak bola putra di putaran semifinal nantinya berjalan lancar dan tertib. Ia juga mengimbau seluruh stakeholder menjunjung tinggi sportifitas dalam pertandingan.
"Mudah-mudahan insiden yang terjadi kemarin tidak perlu terulang lagi dan menjadi catatan sejarah kita bahwa untuk selanjutnya terus perlu pembinaan yang lebih baik terhadap pertandingan-pertandingan yang ada," pungkasnya.[]