Sebelum mundur, Abu Paya Pasi mengusulkan Ketua Partai Aceh Muzakir Manaf mengambil ulama Aceh Tu Sop sebagai wakilnya dalam Pilkada. Namun, usulannya ditolak. Inilah profil Abu Paya Pasi.

Profil Abu Paya Pasi: Ulama Karismatik Aceh Timur yang Mundur dari Penasihat Partai Aceh

Abu Paya Pasi | Foto: FB Tastafi Dewantara Aceh Utara

PINTOE.CO - Nama Abu Paya Pasi jadi perbincangan publik di Aceh baru-baru ini. Itu terjadi setelah Abu Paya Pasi  pada 17 Agustus 2024 mengumumkan mundur dari Penasihat Partai Aceh, Tuha Peuet Lembaga Wali Nanggroe, serta Ketua Umum Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA) bentukan Partai Aceh.

Sebelum mundur, pada 15 Agustus 2024, Abu Paya Pasi menyerahkan rekomendasi ulama Aceh kepada Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf alias Mualem di Lhokseumawe. Isinya: meminta Mualem mengambil ulama Aceh Tu Sop sebagai wakilnya di Pilkada November mendatang. Sayangnya, usulan itu tak bersambut. Partai Aceh pada hari yang sama mengumumkan yang jadi calon wakil Mualem adalah Fadhlullah alias Dek Fad dari Partai Gerindra.

Lantas, siapa sebenarnya Abu Paya Pasi?

Dikenal sebagai salah satu ulama kharismatik Aceh, Abu Paya Pasi punya nama asli Muhammad Ali bin Abdul Muthalleb.

Asal usul nama Abu Paya Pasi berhubungan dengan letak dayah atau pesantren yang dipimpinnya, yakni Dayah Bustanul Huda (didirikan pada 26 Juni 1991).

Dayah tersebut terletak di Gampong Alue Cek Doi, Aceh Timur. Namun karena jalan di desa ini terhubung dengan Gampong Paya Pasi, maka melekatlah nama "Paya Pasi" di nama ulama yang sangat dihormati orang Aceh itu.

Abu Paya Pasi lahir pada tanggal 4 Agustus 1954 di Alue Dama, sebuah desa di pedalaman Kabupaten Aceh Utara. Saat masih muda, ia belajar ilmu agama di beberapa dayah. Yang pertama adalah di Dayah Darul Munawwarah-nya Abu Kruet Lintang. Di sini, ia belajar selama empat tahun (1970-1974).

Selanjutnya, selama dua tahun ia belajar di Dayah Darussa'adah Julok Cut, Aceh Timur. 

Tahun 1976, Abu Paya Pasi berguru pada Abu Panton di Panton Labu, sebelum pindah ke Dayah Darul Huda Lueng Angen. Di dayah ini, Abu Paya Pasi belajar selama dua belas tahun.

Hingga kini, Abu Paya Pasi sudah punya ribuan murid yang tersebar di berbagai tempat untuk melanjutkan syiar ajaran Islam.[]

abupayapasi profilabupayapasi