Abu Paya Pasi Mundur dari PA, Ini Penjelasan Ketua Alumni Dayah Bustanul Huda
Kemudian, pada Sabtu, 17 Agustus 2024, Abu Paya Pasi menyatakan pengunduran dirinya secara resmi. Surat pengunduran diri dari ketiga jabatan itu diteken langsung oleh Abu Paya Pasi.
Ulama kharismatik Aceh, H. Muhammad Ali atau yang dikenal Abu Paya Pasi
PINTOE.CO - Ulama kharismatik Aceh, H. Muhammad Ali atau yang dikenal Abu Paya Pasi mundur dari Partai Aceh (PA).
Ketua Ikatan Dayah Bustanul Huda, Tgk Zainuddin atau Abah Zain Sarah Tube, menegaskan hal itu demi kemaslahatan bersama.
"Alasan yang benar adalah demi untuk kebaikan bersama, dengan ketiadaan Abu di situ orang itu lebih leluasa menetapkan keputusan. Artinya tidak terhalang oleh keberadaan Abu," kata Abah Zain, kepada Pintoe.co, Senin, 19 Agustus 2024.
Selain mundur dari Penasehat Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh, Abu Paya Pasi juga mundur dari jabatannya sebagai anggota Tuha Peut Wali Nanggroe, serta Ketua Umum Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA).
Abah Zain membantah, mundurnya Abu dari jabatan itu bukan karena Muzakir Manaf atau Mualem tak mengakomodir permintaan ulama menjadikan Tgk H Muhammad Yusuf A. Wahab atau Tu Sop sebagai wakil gubernur di Pilkada 2024.
"Tidak ada masalah itu (soal TuSop tak dipilih jadi wakil Mualem)," jelas Abah Zain.
Sebagai informasi, sebanyak 27 ulama Tanah Rencong memberikan rekomendasi Tu Sop sebagai wakil gubernur Aceh mendampingi Mualem dalam Pilkada Aceh November mendatang.
Surat rekomendasi itu diserahkan langsung oleh Abu Paya Pasi kepada Mualem, di kediamannya di Lhokseumawe, pada Kamis, 15 Agustus 2024 atau bertepatan dengan Hari Damai Aceh ke-19 tahun.
Pada hari yang sama, Mualem memilih Ketua DPD Partai Gerindra Aceh yang juga anggota Komisi I DPR RI Fadhlullah sebagai calon Wakil Gubernur Aceh pada Pilkada 2024.
Informasi itu dibenarkan oleh Ketua Tim Seleksi Calon Kepala Daerah (Cakada) Partai Aceh, Nurlis Effendi. Meski demikian, proses seleksi bakal calon wakil gubernur belum final.
Kemudian, pada Sabtu, 17 Agustus 2024, Abu Paya Pasi menyatakan pengunduran dirinya secara resmi. Surat pengunduran diri dari ketiga jabatan itu diteken langsung oleh Abu Paya Pasi.
Abah Zain mengatakan, pengunduran diri Abu Paya Pasi hasil pertimbangan panjang lantaran didasari kekhawatiran terhadap kondisi politik yang terjadi di Tanah Rencong saat ini.
Selain itu, mundurnya Abu Paya Pasi demi kemaslahatan bersama. Sehingga Partai Aceh lebih mudah memutus atau mengambil kebijakan, tanpa terhalang oleh keberadaan Abu.
Abah Zain menuturkan, hingga kini belum ada perintah apapun dari Abu Paya Pasi soal dukungan di Pilkada Aceh, paska Mualem tak mengindahkan rekomendasi para ulama itu.
"Sementara nggak ada dulu (dukungan untuk Bustami). Abahkan selalu bersama Abu, kalau yang sudah Abah tahu belum ada dukungan ke yang lain," ucapnya.
Ia berharap, Pilkada Aceh yang akan berlangsung pada November nanti berjalan lancar sesuai dengan tahapan yang telah dijadwalkan. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga stabilitas politik di Serambi Mekkah.
"Semua pihak menginginkan Pilkada Aceh berjalan dengan damai. Nggak ada gara-gara Pilkada bertengkar antara guru sama murid atau ayah dan anak, nggak seperti itu," demikian Abah Zain.[]