Kehabisan BBM, Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar
Kapal nelayan ini kemudian dibantu oleh kapal patroli Angkatan Laut Myanmar dan dibawa ke Pelabuhan Kawthoung pada Rabu, 10 Juli 2024.
Ilustrasi Nelayan
PINTOE.CO - Sebanyak tujuh nelayan beserta satu kapal asal Aceh, terdampar di Myanmar akibat kehabisan bahan bakar minyak (BBM) saat melaut pada Kamis, 11 Juli 2024.
Ketujuh nelayan tersebut berangkat dengan kapal KM. Aslam Samudera GT.25 No. 403/QQg, dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kuala Idi, Aceh Timur, Aceh, 24 Juni 2024.
Nelayan tersebut dilaporkan berangkat menuju fishing ground yakni perairan Aceh, Selat Malaka WPPNRI 571 untuk menangkap ikan.
Namun, pada Minggu, 7 Juli 2024 kapal tersebut kehabisan bahan bakar yang menyebabkan kapal terdampar dan masuk ke perairan Myanmar.
Kapal nelayan ini kemudian dibantu oleh kapal patroli Angkatan Laut Myanmar dan dibawa ke Pelabuhan Kawthoung pada Rabu, 10 Juli 2024.
Selanjutnya, ketujuh nelayan Aceh ini diserahkan ke Angkatan Laut Khawthoung untuk diproses lebih lanjut
Adapun ketujuh nelayan itu yakni, M. Nur, sebagai nakhoda, Annas sebagai KKM atau masinis, dan ABK masing-masing Mustafa Kamal, Abdullah, Helmi, Muzakir, dan Mola Zikri.
Sementara itu, Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, membenarkan informasi tujuh nelayan Aceh terdampar di Myanmar akibat kehabisan bahan bakar saat menangkap ikan.
"Iya, benar," kata Miftach Cut Adek dikonfirmasi Pintoe.co, Jumat, 12 Juli 2024.
Miftach mengatakan, bahwa secara formal lembaga Panglima Laot bakal menyurati Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh dan PSDKP RI.
"Hal ini untuk pemberitahuan dan memohon agar segera mengadvokasinya," ucapnya.