Santri Harus Bisa Bikin Konten Video Pendek untuk Promosikan UMKM Pesantren
"Kita sekarang bisa menggunakan video pendek," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno | Kemenparekraf
PINTOE.CO - Video-video pendek yang diposting di media sosial dianggap sangat efektif dalam mempromosikan produk UMKM. Para pelaku UMKM didorong memiliki kecakapan dalam mengonsep hingga membuat sendiri konten video pendek untuk kegiatan pengiklanan produknya.
Hal yang sama juga berlaku untuk para santri di pesantren-pesantren. Saat ini, sudah banyak pesantren yang mengembangkan bisnis yang melibatkan pemasaran digital atau online. Oleh karenanya, santri di setiap pesantren perlu memiliki kemampuan membuat konten video pendek yang mempromosikan dengan baik produk-produk yang dihasilkan pesantren.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, saat ini konten video pendek sangat diminati oleh masyarakat pengguna media sosial sehingga patut dimanfaatkan oleh santri dengan maksimal.
"Kita melihat bagaimana video pendek ini menjadi sarana untuk menyampaikan informasi dan berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Jadi, bagaimana caranya kita memasarkan produk UMKM? Kita sekarang bisa menggunakan video pendek," kata Sandiaga pada Kamis, 11 Juli 2024.
Ia pun mengajak santri dari Pondok Pesantren Qomaruddin Gresik, Jawa Timur, untuk menciptakan konten-konten yang unik, menarik, dan bermanfaat sebagai media untuk mempromosikan potensi produk UMKM yang ada di lingkungan pesantren.
Selain itu, ujarnya, santri juga bisa memanfaatkan fitur siaran langsung di media sosial untuk memasarkan produk-produknya. Terlebih semenjak pandemi COVID-19, fitur ini semakin populer karena konten kreator bisa berinteraksi dengan penontonnya tanpa harus bertemu secara fisik. Popularitas ini pun berhasil menciptakan lapangan pekerjaan baru, yaitu pemandu siaran langsung (host live streaming), dan kesempatan ini patut dimanfaatkan oleh santri di Gresik.
"Interaksi real time ini mampu meningkatkan penjualan," katanya.
Selain itu, ia berharap lewat program ini santri yang telah mengikuti kegiatan dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk berdakwah di era digital dengan penuh semangat dan dedikasi.
"Dengan keterampilan digital yang dimiliki serta pelatihan ini, semoga santri dapat menjadi pionir dalam menyebarkan dakwah Islam dan membangun komunitas online yang positif dan memiliki pengaruh bagi perkembangan Islam di Indonesia," katanya.[]