Dukung Program Ramah Anak, Masjid Syuhada Lamgugop Bakal Sediakan Lokasi Khusus
“Anak-anak itukan generasi penerus. Kalau bukan di masjid mereka kita dididik, merasa disayangi, merasa dekat dengasn masjid. Kemungkinan mereka ini mencari tempat lain"
Anak-anak sedang bermain di perkarangan Masjid Syuhada Lamgugop. (Foto: Indah Lativa|Pintoe.co)
PINTOE.CO - Sejumlah masjid di Banda Aceh sudah mulai menjalan program masjid ramah anak.
Salah satunya Masjid Besar Syuhada, Lamgugop Banda Aceh canangkan untuk membuat “Sudut Bermain Anak”.
Hal ini dilakukan untuk mendukung program Masjid Ramah Anak yang selama ini telah diterapkan.
Imam Masjid Syuhada, Syauqi A. Majid, menerangkan bahwa pihak masjid sedang berusaha untuk mewujudkan dibentuknya sebuah sudut yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang bermain anak.
“Kita sedang berusaha untuk membuat sudut permainan anak. Kita cari sudut untuk bermain anak. Di masjid itu ada suatu sudut tertentu untuk anak-anak tenang bermain. Misalnya orang nanti bawa anak, dan anak-anak yang belum sampai umur untuk shalat itu dibawa ke masjid, anak-anak tersebut bisa bermain di sudut permainan anak-anak. Jadi orang tuanya bisa shalat dengan tenang,” ujar Syauqi A. Majid pada Jumat, 24 Mei 2024 kepada pintoe.co.
Masjid Syuhada merupakan salah satu masjid di Banda Aceh yang telah lama menerapkan program masjid ramah anak. Masjid ini memiliki kegiatan yang dikhususkan untuk diikuti anak-anak seperti adanya Tempat Pengajian Anak (TPA) setiap senin hingga sabtu, tahfiz dan tilawah di hari Jumat dan Minggu, serta penyertaan anak-anak dalam shalat berjamaah.
“Sebenarnya sudah lama ya semenjak masjid ini ada pengajian-pengajian, kemudian disertai dengan anak-anak itu kan sudah menjadi masjid ramah anak karena di sini anak-anak itukan kita bina. Apabila ada ada kesalahan-kesalahan yang mungkin mengganggu itu biasanya kita ajarkan, kita didik mereka itu supaya tertib,” jelas Syauqi.
Menurut Syauqi A. Majid, setiap masjid harus fokus menerapkan program ramah anak supaya anak-anak sebagai penerus bangsa dekat dengan masjid dan tidak beralih ke tempat-tempat berbahaya.
“Anak-anak itukan generasi penerus. Kalau bukan di masjid mereka kita dididik, merasa disayangi, merasa dekat dengasn masjid. Kemungkinan mereka ini mencari tempat lain. Kalau gak menerapkan masjid ramah anak, kemungkinan mereka itu akan lebih suka pergi ketempat lain dan itu berbahaya kalau di kondisi jaman yang seperti sekarang ini.”
Di samping program Masjid Ramah Anak yang terus mendapat dukungan, tak sedikit kendala yang dialami orang para petugas masjid dalam penerapannya.
Syauqi A. Majid mengungkapkan bahwa anak-anak yang superaktif kerap kali membuat para jemaah dewasa yang karakternya sensitif menjadi terganggu.
“Kendalanya kadang-kadang ada orang tua yang ketika anak-anak ribut itu menjadi masalah bagi mereka. Itu masalah karakter. Kemudian juga ada anak-anak yang memang super aktif, sehingga keaktifannya itu mengganggu tapi pelan-pelan kami didik mereka supaya lebih tertib,” ungkapnya.
Dari permasalahan terjadi itulah terbitnya rencana untuk membuat sudut bermain anak sehingga anak-anak yang tidak ikut shalat berjamaah dapat bermain di tersebut sehingga para jamaah dan orang tua dapat melaksanakan shalat dengan hati yang tenang.[]
Catatan: Indah Latifa adalah wartawan magang di Pintoe.co