Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA mengatakan, terkait dengan isu konsumsi sangat sulit menyamakan selera. Namun yang diukur bukan selera tapi jumlah kalori.

Atlet Keluhkan Komsumsi PON XXI Aceh-Sumut 2024

Foto konsumsi atlet PON | Foto: ANTARA

INTOE.CO - Sejumlah atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, mengeluhkan soal konsumsi yang diberikan oleh panitia pelaksana wilayah Aceh.

Keluhan itu datang dari kontingen berbagai daerah di Indonesia, khususnya yang venu pertandingannya berada di wilayah Aceh. Keluhan-keluhan itu viral di sosial media dan mencapat kecaman dari netizen.

Dilihat Pintoe.co di salah satu video yang diposting di akun @aceh.viral, salah satu kontingen kecewa dengan pelayanan konsumsi PON Aceh, salah satunya makanan selalu telat diterima atlet.

Dalam video itu, salah seorang di dalam video tersebut mengancam akan membakar mobil jika konsumsi atlet belum dipenuhi. Hal itu akan menganggu atlet untuk persiapan pertandingan.

Dalam video itu tidak disebutkan asal kontingen tersebut. Namun video itu sudah diposting dua hari yang lalu, dan kini sudah 148 komentar dan 2.458 menyukai.

"Mana sarapan kami, kelen (kalian) pikir kami binatang. Jangan sampai nggak datang sarapan itu, ku bakar ini mobil," kata salah seorang berbaju kuning dalam video itu, yang dikutip Rabu, 11 September 2024.

Ia juga menyesali PB PON Wilayah Aceh yang tidak cepat memberikan konsumsi kepada atlet yang akan bertanding di PON XXI khususnya venue yang berada di Aceh.

"Sampai detik ini jam 9 belum datang sarapan. Kalau terjadi lagi besok, ini mobil kelen semua ku bakar. Ingat itu ya," ucapnya.

Persoalan konsumsi juga terjadi sebelum pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024. Salah satunya datang dari kontingen Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mengajukan surat eberatan dan protes atas keterlambatan konsumsi atlet kepada panitia penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI wilayah Aceh.

Surat itu dikeluarkan oleh Koordinator Wilayah Aceh Sekretariat Kontingen Kalimantan Tengah pada Minggu, 8 September 2024 lalu.

Dalam surat tersebut Mikhael Agusta selaku Koordinator Wilayah Aceh Sekretariat Kontingen Kalimantan Tengah mengatakan ada keterlambatan konsumsi yang diterima oleh atlet cabang olahraga (Cabor) panahan dan panjat tebing.

Selain itu, surat tersebut juga dimaksudkan menjadi teguran dan upaya mengevaluasi kinerja panitia agar mendistribusikan konsumsi tepat waktu.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo merespons keluhan para kontingen terkait makanan yang diterima para atlet PON XXI wilayah Aceh.

Menurut Dito, persoalan makanan selalu menjadi isu dalam setiap ajang olahraga, baik nasional maupun internasional. Baik dari porsi maupun variabel makanannya.

"Karena makanan ini setiap orang memiliki  ciri khas yang tidak sama nggak ada orang punya selera keseragaman," kata Dito dalam konferensi pers di Banda Aceh, Minggu, 8 September 2024 lalu.

Ia menegaskan, bahwa keluhan tersebut ditindaklanjuti cepat oleh Pj Gubernur Aceh bersama PB PON untuk dicarikan solusi yang terbaik.

Disisi lain, Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA mengatakan, terkait dengan isu konsumsi sangat sulit menyamakan selera. Namun yang diukur bukan selera tapi jumlah kalori.

"Jumlah kalorinya 4.500 ke atas kalo sudah memenuhi kalori dua ayam itu sudah memenuhi kalori dengan sayur dengan buah dan nasi. Kita berupaya memenuhinya dan kami akan coba komunikasi dengan penyedia supaya bisa variatif," ujar Safrizal dalam konferensi pers yang sama.

Terkait ketepatan waktu makan, kata Safrizal, masih belum korelasi antara penyedia dengan LO serta panitia di cabor-cabor serta para kontingen.

"Ketepatan waktu makan ini akan kami jaga kembali antara penyedia, transportasi serta komunikasi order, ini kami memperbaiki," ucap Safrizal.[]

konsumsipon ponxxiacehsumut pekanolahraganasional konsumsiatlet