Hari Sejarah Nasional juga mengingatkan tentang pentingnya digitalisasi dan pelestarian arsip sejarah.

14 Desember: Hari Sejarah Nasional

Ilustrasi (RRI)

PINTOE.CO - Hari Sejarah Nasional yang diperingati setiap tanggal 14 Desember merupakan momen penting untuk merefleksikan perjalanan bangsa Indonesia.

Hari Sejarah Nasional pertama kali ditetapkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1961. Penetapan ini bertepatan dengan berlangsungnya Seminar Sejarah Nasional pertama di Yogyakarta, yang digelar pada 14-18 Desember 1957.

Seminar ini menjadi tonggak penting dalam pengkajian dan penulisan sejarah nasional yang berorientasi pada perspektif Indonesia.

Seminar tersebut mengundang berbagai sejarawan, akademisi, dan tokoh budaya untuk merumuskan cara memahami sejarah Indonesia secara lebih kritis dan mendalam.

Tujuannya adalah untuk membangun narasi sejarah yang tidak hanya didasarkan pada pandangan kolonial, tetapi juga mencerminkan perjuangan dan keunikan bangsa Indonesia.

Hari Sejarah Nasional lahir dari kesadaran akan pentingnya sejarah sebagai alat pendidikan dan pembentukan karakter bangsa. Sejarah bukan hanya tentang mengingat masa lalu, tetapi juga menjadi pijakan untuk merancang masa depan yang lebih baik.

Dalam konteks Indonesia, sejarah memiliki nilai strategis karena mencerminkan perjuangan panjang rakyat dalam meraih kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan.

Pada masa kolonial, sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah lebih banyak menonjolkan peran pemerintah kolonial dan mengesampingkan kontribusi bangsa Indonesia. Akibatnya, generasi muda kurang mengenal pahlawan lokal maupun perjuangan yang terjadi di daerah mereka sendiri.

Hari Sejarah Nasional menjadi salah satu cara untuk mengoreksi ketimpangan tersebut dengan memperkenalkan sejarah yang berbasis pada kepentingan nasional.

Beberapa tujuan utama peringatan ini adalah:

  1. Mengenang perjuangan para pendahulu: Sejarah bangsa Indonesia sarat dengan pengorbanan dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari pejuang kemerdekaan hingga tokoh-tokoh lokal yang membela hak-hak rakyat.
  2. Membentuk identitas nasional: Sejarah membantu masyarakat memahami asal usul mereka, sehingga tercipta rasa bangga dan cinta terhadap bangsa.
  3. Mendorong pembelajaran sejarah di kalangan generasi muda: Dengan menjadikan sejarah sebagai bagian integral dari pendidikan, generasi muda dapat mengambil pelajaran dari masa lalu untuk membangun masa depan.

Di era modern, Hari Sejarah Nasional juga mengingatkan tentang pentingnya digitalisasi dan pelestarian arsip sejarah. Banyak dokumen sejarah yang mulai rapuh atau hilang, sehingga perlu langkah konkret untuk menyelamatkannya. Selain itu, pendekatan baru dalam pengajaran sejarah, seperti menggunakan teknologi dan media interaktif, dapat menarik minat generasi muda.

Hari Sejarah Nasional menjadi pengingat bahwa sejarah adalah cerminan perjalanan sebuah bangsa.[]

 

Editor: Bisma

Hari Sejarah Nasional