Gunung mencakup sekitar 27% dari permukaan bumi dan menjadi rumah bagi sekitar 15% populasi dunia. Ekosistem

11 Desember: Hari Gunung Sedunia

Ilustrasi (Wikipedia)

PINTOE.CO - Hari Gunung Sedunia, atau International Mountain Day (IMD), diperingati setiap tanggal 11 Desember setiap tahun. Hari ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya gunung bagi kehidupan manusia, lingkungan, dan keberlanjutan planet. Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk menarik perhatian terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan.

Hari Gunung Sedunia pertama kali dicanangkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2002. Keputusan ini diambil setelah International Year of Mountains yang dirayakan pada tahun yang sama mendapat respons positif dari masyarakat global. Perayaan tahunan ini bermula dari pengakuan pentingnya kawasan pegunungan sebagai ekosistem vital yang menyediakan air, keanekaragaman hayati, dan sumber penghidupan bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Inisiatif untuk menciptakan Hari Gunung Sedunia berakar dari kerja sama internasional yang dipimpin oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). FAO telah lama terlibat dalam penelitian dan advokasi untuk perlindungan lingkungan pegunungan serta peningkatan kehidupan komunitas di kawasan tersebut. Dengan tema yang berganti setiap tahun, Hari Gunung Sedunia menjadi platform untuk mendorong dialog dan aksi terhadap berbagai isu terkait.

Gunung mencakup sekitar 27% dari permukaan bumi dan menjadi rumah bagi sekitar 15% populasi dunia. Ekosistem pegunungan memiliki peran krusial dalam menyediakan sumber daya alam seperti air bersih, energi, dan keanekaragaman hayati. Sekitar 70% air tawar dunia berasal dari kawasan pegunungan, menjadikannya elemen penting dalam menopang kehidupan manusia dan ekosistem lain di dataran rendah.

Namun, gunung menghadapi berbagai ancaman serius, termasuk perubahan iklim, deforestasi, dan eksploitasi sumber daya. Pemanasan global menyebabkan pencairan gletser, yang pada akhirnya mengancam pasokan air bagi jutaan orang. Selain itu, masyarakat pegunungan sering kali hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit dan rentan terhadap bencana alam.

Setiap tahun, Hari Gunung Sedunia memiliki tema khusus yang menggarisbawahi isu tertentu, seperti keberlanjutan pariwisata, konservasi keanekaragaman hayati, atau perlindungan budaya masyarakat pegunungan. Perayaan ini melibatkan berbagai aktivitas, seperti seminar, lokakarya, kampanye lingkungan, dan aksi konservasi lokal.

Hari Gunung Sedunia bukan hanya perayaan, tetapi juga panggilan untuk melindungi salah satu aset paling berharga di bumi. Dengan memahami pentingnya gunung, kita dapat mengambil langkah nyata untuk memastikan keberlanjutannya bagi generasi mendatang.[]

Hari Gunung sedunia